Tuduhan Keras Armenia: Tentara Turki Berencana Lakukan Pemusnahan Ras
- Unian
VIVA – Setelah hampir sepekan Perang Armenia-Azerbaijan meletus, Armenia akhirnya bersedia untuk melakukan perundingan damai. Akan tetapi, Armenia memasang satu syarat menuju meja diplomasi. Negara eks Uni Soviet ingin agar pasukan militer Turki angkat kaki dari Azerbaijan.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Public Radio of Armenia, Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, memastikan pihaknya siap untuk melakukan perjanjian damai dengan Azerbaijan. Akan tetapi, Pashinyan justru melontarkan pernyataan kontroversial yang ditujukan kepada Turki.
Seperti yang diketahui, Turki adalah negara yang memberikan dukungan penuh kepada Azerbaijan. Di bawah komando Presiden Recep Tayyip Erdogan, Angkatan Bersenjata Turki (TSK) mengerahkan sejumlah pasukannya ke Nagorno-Karabakh, tempat berlangsungnya konflik bersenjata antara Armenia dan Azerbaijan.
VIVA Militer melaporkan dalam berita sebelumnya, Erdogan meyakini bahwa kesepakatan damai hanya bisa terwujud jika Angkatan Bersenjata Armenia menarik diri dari Nagorno-Karabakh. Akan tetapi di sisi lain, ternyata Pashinyan juga punya keinginan yang sama.
Tak hanya mendesak balik Erdogan untuk menarik pasukannya, Pashinyan juga menuduh Turki datang membantu Azerbaijan untuk melakukan pemusnahan ras (genosida).
"(Turki kembali ke Kaukasus Selatan) untuk melanjutkan Genosida Armenia. Warga Armenia di Kaukasus Selatan adalah rintangan terakhir yang tersisa, dalam cara melanjutkan ekspansi Turki menuju utara, timur laut, dan timur, realisasi impian realistiknya," ucap Pashinyan.
Kemudian, Pashinyan juga meminta pertanggun jawaban Turki, pasca serangan mematikan jet tempur F-16 Fighting Falcon Angkatan Udara Turki (THK) yang menghancurkan dua unit pesawat tempur Sukhoi Su-25 militer Azerbaijan. Pashinyan menuduh Turki dengan pesawat tempurnya membantai sejumlah warga sipil di Nagorno-Karabakh.
"Personel militer Turki dan Angkatan Bersenjata Turki secara langsung terlibat dalam permusuhan. Sekutu NATO dan Turki harus menjelaskan mengapa jet F-16 (Turki) menembaki kota-kota dan desa-desa di Nagorno-Karabakh, serta membunuh penduduk sipil," ujar Pashinyan.
Baca juga: Koalisi Turki-Azerbaijan Bakal Perang Sampai Tentara Armenia Angkat Kaki