Militer Rusia Siapkan Pleton Sniper Pembantai Pasukan Ukraina

VIVA Militer: Penembak jitu (sniper) Angkatan Bersenjata Federasi Rusia
Sumber :
  • Russia Beyond

VIVA – Seiring dengan Perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung di sejumlah wilayah, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia akan menjalankan stratregi baru untuk memukul pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU).

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari The National Interest, Angkatan Darat Rusia (VSRF) menyusun strategi baru yang justru dianggap sangat klasik. Meski teknologi alat utama sistem persenjataan militer Rusia sudah canggih, Angkatan Darat Rusia justru akan mengerahkan pasukan penembak jitu (sniper) ke Ukraina.

Rusia sebenarnya memiliki sejumlah senjata yang bisa melumpuhkan pasukan Ukraina dalam sekejap. Sebab, Angkatan Bersenjata Rusia memiliki senjata canggih mulai dari drone tempur, senjata laser, hingga rudal hiper. Akan tetapi, untuk satu alasan tertentu pada akhirnya pasukan penembak jitu lah yang dikerahkan.

Dalam laporan terbarunya, Angkatan Darat Federasi Rusia menjelaskan secara rinci pengamatan konflik di wilayah timur Ukraina, khususnya taktik yang akan digunakan oleh pasukan penembak jitu.

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Rusia di Krimea, Ukraina

Angkatan Darat Federasi Rusia mengungkap akan ada tiga lapis pasukan penembak jitu dengan kualitas yang berbeda. Dalam komposisi ini, militer Rusia juga memasukkan tentara proksi, atau tentara bayaran di lapisan terdepan dan kedua. Sementara pasukan organik Rusia sendiri berada di lapisan paling belakang, dengan kualitas terbaik.

"Pasukan Rusia di Ukraina telah mempekerjakan penembak jitu dalam elemen hingga hingga ukuran pleton. Unit-unit ini akan beroperasi di garis depan. Mereka akan melapisi aset dengan jarak yang ditentukan oleh berbagai sistem senjata," bunyi pernyataan Angkatan Darat Federasi Rusia.

"Pangkat pertama akan terdiri dari pasukan proksi yang dilatih sebagai penembak jitu. Di belakang mereka akan ada pasukan campuran dari proksi/tentara bayaran yang lebih terlatih dan pasukan Angkatan Darat Rusia. Peringkat terakhir terdiri dari penembak jitu yang sangat terlatih dan akan menjadi yang terbaik. Semua peringkat ini berfokus pada satu area target bersama," lanjut pernyataan Angkatan Darat Rusia.

Pakar: Trump Menang karena Ada Lobi-lobi Yahudi Agar AS Bisa 100% di Belakang Israel

Perang Rusia-Ukraina sendiri sudah berlangsung sejak 2014 silam. Pemakzulan Presiden Viktor Yanukovych yang pro-Rusia atas desakan gelombang demonstrasi rakyat yang dikenal dengan istilah Euromaida, berujung pada Krisis Krimea dan Perang Donbass.

Baca juga: Jenderal Perang Nazi Jerman Ternyata Seorang Homoseks

Rusia Mengklaim Penguasaan 2 Desa di Donetsk, Kerugian Ukraina Disebut Besar
Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Trump Janji Selesaikan Perang di Ukraina dan Palestina dengan Cara Ini

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump menegaskan penguatan militer saat ia mengulangi janjinya untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina. Trump, yang ber

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024