Arab Saudi Dalam Bahaya, Yaman Sudah Punya Rudal Pedang Nabi Besar SAW

VIVA Militer: Rudal balistik zulfikar milik Yaman.
Sumber :
  • VIVA Militer

VIVA – Kerajaan Arab Saudi kini benar-benar harus berpikir lebih keras untuk bisa mempertahankan wilayahnya agar tak hancur lebur di tangan militer Yaman beserta milisinya.

Australia Vs Arab Saudi Berakhir Imbang, Timnas Indonesia Punya Peluang Besar Lolos ke Piala Dunia 2026

Sebab, meski terus-terus dibombardir dengan serangan jet-jet tempur. Ternyata Yaman tak bisa dihancurkan dengan mudah seperti yang diharapkan Arab Saudi, untuk membalas sakit hati atas kehancuran rezim Presiden Abdrabbu Mansour Hadi.

Malahan kini Arab Saudi yang berada dalam ancaman bahaya besar. Sebab, secara diam-diam selama perang pecah, Yaman telah menghimpun kekuatan persenjataan. Dan secara tak terduga, Yaman kini telah memiliki rudal balistik yang diklaim bisa menjangkau Ibukota Arab Saudi, Riyadh.

Perkuat Sinergitas, Gubernur Lemhanas RI Temui KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali

Dalam pernyataan resminya dilansir VIVA Militer, Minggu 27 September 2020, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, menyebutkan bahwa rudal balistik itu hasil produksi dalam negeri dan diberinama rudal balistik Zulfikar.

Nama rudal itu diambil dari nama pedang bermata dua termasyur dan diyakini terkuat di dunia milik Nabi Besar Muhammad SAW, yaitu Pedang Zulfikar.

Ingin Perkuat Pertahanan Udara Nasional, KSAU Kunjungi Pameran Alutsista Terbaru Inhan China

"Dengan pertolongan Tuhan, Angkatan Udara dan Angkatan Rudal melakukan operasi militer bersama yang menargetkan sasaran penting di ibukota musuh Saudi, "Riyadh", dengan rudal balistik jenis Zulfikar dan 4 drone samad 3," kata Brigjen Saree.

Brigjen Saree dengan tegas menyatakan, militer Yaman tidak akan sungkan melepaskan rudal balistik Zulfikar ke jantung Kerajaan Arab Saudi, jika negara kaya minyak itu terus melakukan pengepungan terhadap Yaman.

"Penargetan ini datang sebagai pembalasan atas eskalasi yang terus berlanjut oleh musuh dan pengepungan yang berkelanjutan atas negara kita tercinta. Kami berjanji kepada penjahat dan penyerang rezim Saudi dengan operasi yang lebih menyakitkan jika masih mempertahankan agresinya dan memblokade negara kita yang hebat dan orang-orang terkasih kita," ujarnya.

Saree tidak menjelaskan bagaimana dalam kondisi dikepung pasukan koalisi Arab, Yaman masih mampu menciptakan rudal balistik itu. Dan Saree juga tak menerangkan seberapa hebat kemampuan Zulfikar, sehingga diklaim bisa menembus Riyadh.

Memang dalam berapa waktu ini, bermunculan video ujicoba rudal balistik di Yaman, diyakini rudal itulah yang bernama Zulfikar.

Namun, banyak pihak juga yang menduga, rudal balistikn Zulfikar milik militer Yaman merupakan, rudal bernama sama yang telah diciptakan Iran. Perlu diketahui, pada 2016, Iran telah merilis berhasil membuat rudal dengan daya jelajah mencapai 700 kilometer, dan dibernama Zulfikar.

Dugaan itu muncul seiring dengan hasil penyelidikan PBB terkait jenis rudal yang dipakai milisi Houthi untuk meledakkan pusat minyak terbesar dunia, Aramco. PBB menyebut, rudal itu memiliki karakteristik dan desain rudal mirip dengan yang juga diproduksi Iran.

Perlu diketahui, perang antara Yaman dan Arab Saudi pecah setelah Houthi menumbangkan rezim yang didukung Arab Saudi. Sejak 2015, militer Kerajaan Arab membentuk pasukan koalisi dan melakukan penyerangan ke  Yaman.

Dalam data yang telah diterbitkan Proyek Data Yaman, setidaknya sudah 18.500 warga sipil tewas dalam lebih dari 20.000 serangan udara koalisi Royal Saudi Air Force (RSAF).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya