Aneh, Drone Iran Dibiarkan Bebas Keliaran di Atas Kapal Perang AS

VIVA Militer: Drone tempur Shahed-129 Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC)
Sumber :
  • Twitter/@200_zoka

VIVA – Drone tempur Shahed-129 milik Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF) dikabarkan telah berhasil menonaktifkan sistem anti-pesawat kapal perang Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy), yang tengah berada di Teluk persia. 

Dalam laporan BulgarianMilitary.com yang dikutip VIVA Militer, selama beberapa jam terakhir drone tempur Shahed-129 terbang dengan bebas di atas armada tempur militer Amerika Serikat (AS). 

Pesawat tanpa awak militer Iran ini juga berhasil mengambil beberapa foto dan menyebarkannya ke publik. Sayangnya, foto-foto tersebut belum bisa dijamin keasliannya. Militer Iran mengklaim kapal-kapal perang AS sama sekali tak bereaksi saat drone Shahed-129 terbang di atasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Washington belum menyampaikan konfirmasi resmi terkait keaslian foto-foto tersebut. Di sisi lain, Angkatan Bersenjata Iran (Artesh) tengah percaya diri mampu mengamankan dan melindungi wilayah perbatasan perairan.

VIVA Militer: Drone tempur Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Shahed-129

Dalam berita VIVA Militer Rabu 23 September 2020, dilaporkan bahwa Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGCN) telah meluncurkan 188 unit drone intai, dan dua jenis drone tempur terbarunya. 

Dalam upacara yang digelar di Teheran, Komadan IRGCN, Laksamana Muda Alireza Tangsiri, memastikan dengan kekuatan tambahan Iran akan mampu mengamankan wilayah kedaulatannya,

Peluncuran ratusan drone Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran, tak lepas dari pergerakan armada perang Angkatan Laut AS yang mendekati wilayah perairan Iran. AS mengerahkan dua kapal jelajah berpeluru kendali, satu kapal perusak (destroyer), dan kapal induk raksasa USS Nimitz (CVN-68)

Presiden Iran Tuding Israel Sebarkan Iranofobia dengan Embuskan Isu Upaya Pembunuhan Trump

Ketegangan Iran dan AS kembali memanas setelah tuduhan Presiden Donald Trump, yang meyebut bahwa Iran punya rencana membunuh Duta Besar AS untuk Afrika Selatan, Lana Marks.

VIVA Militer: USS Nimitz dan militer Amerika di Samudera Hindia.

Viral Detik-detik Pilot Rekam Diduga Api Jatuh dari Langit Amerika

Aksi ini disebut Trump adalah tindakan balas dendam atas kematian mantan Panglima IRGC, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.

Tak hanya itu, AS terus melakukan sejumlah upaya untuk memperpanjang sanksi embargo senjata Iran. Meskipun di sisi lain, Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) sudah menolak mentah recana AS itu.

Biden: Butuh Puluhan Miliar Dolar untuk Mengembalikan Keadaan Los Angeles

Baca juga: Kecelakaan Melulu, Jet Tempur F-18 AS Tak Siap Perang?

Presiden AS Terpilih Donald Trump.

Soal Gencatan Senjata di Gaza, Ini Harapan Trump

Trump menekankan pentingnya rasa hormat bagi AS dalam memastikan kesepakatan tersebut bertahan.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025