Jenderal Salami: Umat Islam Akan Membenci UEA dan Bahrain
- Noticias de Queretaro
VIVA – Panglima Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayor Jenderal Hossein Salami, kembali melontarkan kecaman keras terhadap Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, yang akhirnya melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Kecaman juga dialamatkan Salami kepada Amerika Serikat (AS), terkait desakan perpanjangan sanksi embargo terhadap Iran.
VIVA Militer memperoleh laporan dari Mehr News Agency yang menjelaskan pidato Salami, yang berisi pernyataan keras terhadap AS, UEA, Bahrain, dan Israel.
Salami mengecam tindakan AS yang terus mengompori sejumlah negara, agar sepakat untuk memperpanjang embargo ekonomi terhadap Iran. Padahal, dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) usulan AS untuk memperpanjang embargo senjata global terhadap Iran sudah ditolak mentah.
"Inilah perbedaan antara pemimpin yang memerintah dunia dengan kebijaksanaan mereka dan mereka yang kurang kebijaksanaan. Pemimpin bijak sana memerintah dunia dengan bijak, dan melipatgandakan sahabat mereka," ujar Salami.
"Tetapi, pemimpin yang kurang bijaksana membuat kebijaksanaan politik yang merosot dan menambah musuh mereka," katanya.
Bukan cuma itu, Salami juga melemparkan kritik keras kepada dua negara kerajaan Arab, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel. Dengan tegas Salami menyebut UEA dan Bahrain akan mendapat ganjaran kebencian dari umat Islam di seluruh dunia.
"Mereka menjalin hubungan antara penguasa rezim reaksioner dan Zionis. Sehingga, umat Islam akan membenci mereka. Bisakah para pejabat Amerika berjalan sendirian di salah satu jalan di negara Islam kecil hari ini? Mereka tidak bisa. Karena, semua negara menentang mereka," ujar Salami melanjutkan.
"Kami tidak melihat apa pun di AS, selain asap, api, kemiskinan, rasisme, dan polarisasi serta kurangnya kebebasan. Sebaliknya, kami dengan tegas dan mantap meningkatkan kekuatan kami di sini. Dan, kami tidak pernah berhenti meningkatkan jangkauan senjata kami. Kami semakin kuat setiap hari," kata Salami.
Baca juga: Kashmir Memanas, Perang India-Pakistan Kembali Meletus