Amerika Ingin Jual Senjata ke Taiwan, China Marah Besar

VIVA Militer: Armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN)
Sumber :
  • gCaptain

VIVA – Ketegangan antara Beijing dengan Amerika Serikat (AS) terus terjadi di Laut China Selatan. Upaya Amerika untuk meruntuhkan dominasi China di negara-negara tetangga China, khususnya Taiwan disikapi sinish oleh Presiden China Xi Jinping. 

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Awal pekan lalu, Departemaan Luar Negeri AS mengumumkan akan mengirim Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan, Keith Krach ke Taiwan dalam rangka membangun kerjasama ekonomi antara Taiwan dan Washington, sekaligus menghadiri upacara peringatan mantan pemimpin politik Taiwan Lee Teng-hui.

Rencana kedatangan diplomat senior AS itu ditentang keras oleh Beijing. Kementerian Luar Negeri China (MOFA) menilai kunjungan diplomat AS itu telah melanggar prinsip satu-China dan tiga Komunike gabungan China-AS. 

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Bahkan, beredar kabar bahwa kedatangan Wakil Menteri Luar Negeri AS, Keith Krach ke Taiwan itu dilakukan dalam rangka melancarkan rencana besar AS dalam menjual tujuh sistem senjata utama ke AS.

VIVA Militer: Armada tempur Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Beijing sepertinya tidak akan tinggal diam dengan rencana AS untuk masuk ke negara tetangganya itu. Bahkan Beijing menegaskan, bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan latihan militer di dekat selat Taiwan sebagai simbol bahwa Taiwan merupakan bagian dari integritas teritorial China dan AS tidak bisa masuk ke Taiwan dengan semena-mena.

"Kami sedang melakukan latihan militer di dekat Selat Taiwan, dengan alasan kebutuhan untuk menjaga kedaulatan dan integritas teritorial kami," kata otoritas China dikutip VIVA Militer dari Sputnik News, Jum'at, 18 September 2020.

Tidak hanya itu, China menuding rencana masuknya AS ke Taiwan sebagai pintu masuk bagi mayoritas negara bagian atau sekutu AS lainnya ke Taiwan. Menurut China, AS tidak mengakui Taiwan sebagai entitas independen dan berpegang pada kebijakan "Satu China". Sehingga AS telah berhasil mempertahankan hubungan informal dengan Taiwan, meski memutuskan hubungan diplomatik dengan pulau itu pada 1979.

Baca juga : Kisah Jenderal TNI Bertangan Satu Kena Granat Lalu Dilantik Jadi KSAD

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Senior Vice President (Policy) US-ABC Marc Mealy, menyampaikan keyakinan kerja sama ekonomi Amerika Serikat dan Indonesia akan semakin berkembang pada masa mendatang.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2024