Jenderal Malik Sadarkan Tentara India, Diplomasi Cuma Tipu Daya China

VIVA Militer: Jenderal Ved Prakash Malik
Sumber :
  • Sanjha Morcha

VIVA – Panglima Angkatan Bersenjata India (BSS), Jenderal Bipin Rawat, dan Panglima Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), Jenderal Li Zuocheng, akan kembali berunding, terkait konflik China-India di wilayah perbatasan. Kedua perwira tinggi militer itu dijadwalkan akan melakukan pertemuan akhir pekan ini.

Impor Ilegal Dituding Jadi Biang Kerok PHK Ratusan Ribu Buruh Tekstil, Wamenaker Buka Suara

Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari DW, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, dan Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, sudah melakukan pertemuan sebelumnya di Moskow, Kamis 10 September 2020. 

Pasca pertemuan tersebut, ada lima poin penyelesaian konflik yang salah satunya adalah penarikan pasukan China dan India dari wilayah perbatasan.

Film Indonesia Mencuri Perhatian di Hainan Island International Film Festival di China

Setelah pertemuan Wang dan Jaishankar, diplomasi akan kembali dilakukan antara panglima militer kedua negara. Perundingan panglima militer China dan India, diharap akan memperbesar kemungkinan perdamaian kedua negara.

Meskipun sejumlah pertemuan antara delegasi China dan India sudah digelar beberapa kali, namun faktanya pasukan militer kedua negara masih saling memprovokasi di wilayah perbatasan. 

Ditunjuk Jadi Ketua Kamar Dagang India-Indonesia, Anindya Bakrie: Bagus Buat Indonesia!

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Asian Age, sebuah sumber mengatakan dialog diplomatik takkan berdampak apapun.  Kecuali, militer China menarik sekitar 50 ribu pasukannya yang berdiri di sepanjang wilayah Garis Kontrol Aktual (LAC), di Ladakh bagian timur. 

"Komandan korps kemungkinan bertemu minggu ini. Tanggalnya belum dikonfirmasi," ucap sumber yang tak disebutkan namanya.

Sementara itu, mantan Komandan Angkatan Darat India, Jenderal Ved Prakash Malik, juga punya keyakinan yang sama dengan sumber yang tak disebut namanya itu. Malik merasa, China tetap memobilisasi pasukan dan sejumlah senjata ke wilayah perbatasan selama dialog diplomatik digelar.

Dengan kata lain, Malik memandang China memanfaatkan waktu diplomasi di mana sejumlah mata tertuju pada perundingan. Di sisi lain, pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China terus memperkuat posisinya di perbatasan.

"Setelah menyusun lima poin pemahaman dengan segala retorika diplomatik, bola (panas) kembali ke militer," tulis Malik dalam akun Twitter pribadinya.

"Pasukan China memperkuat posisi di lapangan dan membuat musuh terus menebak-nebak tentang niat mereka yang sebenarnya. Pasukan (India) harus tetap waspada penuh, berdiri teguh, dan tidak terbuai dengan pembicaraan diplomatik," ujarnya.

Baca juga: Desak Erdogan, Militer Turki Sudah Gatal Ingin Segera Habisi Yunani

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya