Amerika Siap Gunakan Pangkalan Militer di Yunani, Erdogan dalam Bahaya

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Sumber :
  • Daily Sabah

VIVA – Memburuknya hubungan Turki dan Amerika Serikat (AS) ternyata bisa berimbas pada konflik sengketa wilayah dengan Yunani. Senator AS, Ron Johnson, mengemukakan kekhawatiran Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, akan menutup Pangkalan Udara Militer Incirlik, Adana, Turki.

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Menurut laporan Sputnik News yang dikutip VIVA Militer, Pangkalan Udara Militer Incirlik adalah salah satu fasilitas yang tak hanya digunakan oleh Angkatan Udara Turki (THK). Tetapi, sejumlah pasukan militer negara-negara anggota Pakta Atlantik Utara (NATO) juga ada di pangkalan itu.

Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), Angkatan Udara Kerajaan Arab Saudi (RSAF), dan Angkatan Darat Kerajaan Spanyol (EDT), juga menempatkan sejumlah pasukannya di Incirlik.

Kunker ke Cina hingga AS, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp294 Triliun

Memburuknya hubugan Turki dan AS membuat Johnson khawatir Erdogan akan menutup pangkalan militer itu. Pasalnya, Pangkalan Udara Militer Incirlik adalah salah satu pusat logistik militer untuk NATO di wilayah itu selama beberapa dekade.

VIVA Militer: Pangkalan Udara Militer Incirlik di Turki

Tolak Surat Perintah ICC Tangkap PM Israel Netanyahu, AS: Tergesa-gesa, Meresahkan

Sementara, Turki yang tengah berseteru dengan Yunani justru mendapat kecaman pula dari sejumlah anggota NATO. Kecaman negara-negara NATO terhadap Turki bukan cuma lantaran pertikaian dengan Yunani. Akan tetapi, keputusan Erdogan membeli rudal sistem pertahanan udara S-400 Triumf juga membuat NATO geram. Puncaknya, Amerika secara resmi menangguhkan posisi Turki dalam program jet tempur siluman F-35 Lightning II.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi dengan (Pangkalan Udara Militer) Incirlik. Kami berharap yang terbaik, tetapi kami juga harus merencanakan untuk menghadapi yang terburuk," ucap Johnson dikutip VIVA Militer dari Washington Examiner.

Oleh sebab itu, Johnson menyerukan bahwa AS harus mengambil langkah untuk mengantisipasi penutupan Pangkalan Udara Militer Incirlik. Andai pangkalan itu benar-benar ditutup, maka AS dihimbau Johnson untuk menjadikan Pangkalan Angkatan Laut Pulau Kreta, Yunani, sebagai alternatif.

"Kami ingin mempertahankan kehadiran dan kerjasama penuh kami di Turki. Saya tidak berpikir kami ingin melakukan perubahan strategis. Tetapi saya pikir dari postur pertahanan, kami harus melihat kenyataan dari situasi di mana jalan yang ditempuh Erdogan tidak baik. Kami melihat Yunani sebagai alternatif," kata Johnson melanjutkan.

VIVA Militer: Pangkalan Angkatan Laut AS di Pulau Kreta, Yunani

Andai AS sampai memindahkan pasukannya ke Pangkalan Angkatan Laut Pulau Kreta, maka Turki dan Erdogan dipastikan dalam situasi berbahaya. Pasalnya, negara-negara anggota NATO lainnya akan terus melancarkan gelombang kecaman kepada Turki dan Erdogan. Dan bukan tak mungkin, Amerika akan berbalik menjadi lawan bagi Turki.

"Sangat disayangkan jalan yang diambil Erdogan menempatkan Turki di posisi itu. Ini sangat mengganggu dan memprihatinkan. Ini adalah salah satu alasan kami meningkatkan kerjasama militer kami dengan Yunani. (Langkah) memperkuat kehadiran kami di Teluk Souda karena kehadiran kami di Turki pasti terancam," ucap Johnson.

Baca juga: Jenderal Robert: Korut Bikin Zona Pembunuhan Pengidap COVID-19

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya