Tentara Amerika Tewas Dibom
- Defense News
VIVA – Seorang tentara Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force), diketahui terluka akibat serangan bom mobil dan serangan mortir yang terjadi di Somalia. Serangan ini dilancarkan oleh kelompok teroris al-Shabaab, yang masih terkait dengan kelompok teroris Al Qaeda.
Serangan ini terjadi di desa Jana Cabdalle, sekitar 60 kilomter dari kota pelabuhan Kismayu, yang juga merupakan ibu kota wilayah Jubbaland, Somalia.
“Seorang tentara terluka akibat serangan yang dilancarkan oleh al-Shabaab. Tapi saat ini kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan,” ujar juru bicara Komando Afrika AS, Kolonel Angkatan Udara Christopher Karns yang dikutip VIVA Militer melalui siaran resmi angkatan udara Selasa 8 September 2020.
Karns juga mengungkapkan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) yang berada di Jana Cabdalle, Somalia, tengah menemani pasukan Somalia dalam misi bantuan. Serangan disebut terjadi pada senin siang waktu setempat.
"Setidaknya ada satu pejuang Al Shabaab yang juga tewas dalam serangan itu. AS secara teratur melakukan misi dengan pasukan mitra Somalia, untuk memberikan tekanan pada Al Shabaab,” kata Karns melanjutkan.
Karna mengungkapkan jika misi yang dilakukan AS dengan Somalia adalah untuk membatasi kemampuan al-Shabaab, yang di mana mereka ingin memperluas jangkauan dan pergerakan.
Dalam serangan bom mobil dan mortir, diketahui pula bahwa setidaknya ada dua prajurit pasukan khusus Somalia yang tewas. Sementara dua orang yang lainnya dalam keadaan luka-luka.
“Kami menyerang pasukan AS dan Somalia yang disebut Danab di desa Jana Cabdalle dengan bom mobil bunuh diri. Kami membunuh empat perwira AS, dan 16 pasukan Somalia yang mereka latih," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al-Shabaab.
Musab juga mengatakan bahwa mereka setidaknya juga telah melukai 12 tentara Somalia dan menghancurkan tiga kendaraan lapisa baja AS.
Iran Bersiap Serang Balik Israel, Kata Penasihat Senior Ali Khamenei
Penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Iran sedang menyiapkan langkah-langkah untuk memberikan “respons yang tepat” terhadap Israel.
