Yunani Tuduh Dua Jurnalis AA Sebagai Agen Intelijen Turki 'MIT'
- aa.com
VIVA – Dua orang jurnalis salah satu media Turki, Anadolu Agency dituduh telah memata-matai aktivitas militer Yunani karena mendatangi Pulau Meis yang saat ini menjadi salah satu pangkalan militer Yunani dalam konflik antara Turki dan Yunani di Laut Mediterania.
Direktur Jenderal Anadolu Agency menyatakan, perwakilan Athena Anadolu Agency, Tevfik Durul dan jurnalis foto Ayhan Mehmet terbang dari ibu kota Yunani Athena ke Rhodes dan mencapai Pulau Meis pada hari Rabu, 2 September dengan kapal laut.
Pada saat bersamaan, tiba-tiba sebuah situs web anti-Turki yang berbasis di Yunani bernama Turkikanea.gr menerbitkan editorial yang provokatif beberapa jam setelah mereka tiba di Pulau Meis.
"Mengapa kami mengizinkan mata-mata Turki dari Organisasi Intelijen Nasional (MIT) pergi ke Meis? Mengapa kami membiarkan mereka menginjakkan kaki di pulau itu? Tidakkah kami tahu apa yang coba dilakukan mata-mata MIT ini? Kami berharap pihak berwenang akan melakukannya? lakukan apa yang perlu!” bunyi tuduhan itu dikutip VIVA Militer dari Anadolu Agency, Kamis, 3 September 2020.
Anehnya lagi, dalam situs web tersebut juga memunculkan foto halaman identitas paspor Durul, yang salinannya hanya boleh disimpan oleh otoritas Yunani dan tidak pernah dibagikan kepada siapa pun oleh para jurnalis Turki itu.
Direktur Komunikasi Republik Turki, Fahrettin Altun pun angkat bicara terkait dengan tuduhan itu. Fahrettin meminta pihak otoritas Yunani memberikan penjelasan terkait dengan bocornya dokumen paspor dua orang jurnalis itu kepada salah satu situs web anti-Turki yang menuduhnya sebagai mata-mata atau intelijen MIT.
“Anda akan membayar harganya jika wartawan Turki itu datang dalam bahaya. Tidak ada yang bisa membungkam Anadolu Agency, yang stafnya bekerja di lingkungan yang paling tidak bersahabat, melalui ancaman, intimidasi, atau publikasi informasi pribadi mereka, ”kata Direktur Komunikasi Fahrettin Altun.
“Kami mengutuk upaya otoritas Yunani untuk menghasut kekerasan, melalui situs fasis, terhadap jurnalis AA di Meis. Bahwa jurnalis Yunani bekerja dengan bebas di Turki, yang suka diceramahi oleh Uni Eropa tentang kebebasan pers, karena Yunani, anggota Uni Eropa, bertindak seperti negara mafia, perlu diperhatikan," ujarnya menambahkan.
Sebagaimana diketahui, Pulau Meis adalah salah satu wilayah kepulauan Yunani yang paling dekat dengan pantai Turki. Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Angkatan Bersenjata Yunani (Hellenic Armed Forces) beberapa hari lalu telah mengerahkan pasukan militernya ke Pulau Meis, Kastellorizo. Diduga kuat pengerahan pasukan Yunani itu dilakukan untuk bersiap menyerang Turki terkait dengan ketegangan yang terjadi di Laut Mediterania timur antara Turki dan Yunani. Sebab, jarak antara Pulau Meis dengan wilayah pesisir pantai Turki hanya berjarak sekitar 2 kilometer.
Mobilisasi tentara Yunani itu mendapatkan kritik keras oleh Presiden Turki Recept Tayyip Erdogan. Erdogan mengatakan, mobilisaasi tentara Yunani ke Pulau Meis itu telah melanggar Perjanjian Perdamaian Paris 1947, karena Pulau Meis merupakan pulau yang memiliki status demiliterisasi.
Baca : Amerika Ciut, Iran Akan Perkuat Kapal Perang Dengan Senjata Canggih