Raja Arab Tunjuk Panglima Perisai Jadi Komandan Perang Koalisi Yaman
- Al-Masdar News
VIVA – Raja Saudi Arabia, Salman bin Salman bin Abdul Aziz al-Saud telah menunjuk Wakil Kepala Staf Umum, Mutlaq bin Salem bin Mutlaq Al-Azima untuk menjabat sebagai Panglima pasukan koalisi Arab di Yaman.
Penunjukan Al-Azima itu dilakukan untuk menggantikan Pangeran Fahd bin Turki bin Abdulaziz yang dipecat oleh Raja Salman karena dituduh terlibat dalam kasus korupsi.
Hasil informasi yang dihimpun oleh VIVA Militer, sosok Panglima Mutlaq bin Salem bin Mutlaq al-Azima ini merupakan seorang komandan tempur handal yang memiliki sejumlah pengalaman yang tidak dapat diragukan.Â
Al-Azima memperoleh gelar sarjana Ilmu Militer dengan spesialisasi kendaraan lapis baja dari King Abdul Aziz War Collage. Dia menyelesaikan pendidikan militernya dengan memperoleh gelar Master of Military Sciences dari Command and Staff College of the Armed Forces di Kerajaan Arab Saudi. Kemudian dia melanjutkan pendidikan dengan beasiswa di Higher War College dari Nasser Higher Military Academy.
Karir militernya dimulai ketika Al-Azima dipercaya untuk memimpin Faksi Perisai. Kemudian, dia dipercaya untuk menjabat Komandan Faksi Suplay dan Pemeliharaan, hingga dia mengemban tugas sebagai Wakil Komandan intelijen di Brigade ke-4 Angkatan Darat Kerajaan Saudi selama perang pembebasan Negara Bagian. Kuwait, saat itu menjadi wakil komandan brigade.Â
Dia memimpin pasukan Perisai Semenanjung dari negara-negara Dewan Kerjasama Teluk, kemudian memerintahkan wilayah selatan dan mengawasi rencana "Perisai Selatan".
Tidak hanya itu, Dia juga dipercaya Raja Arab untuk mengatur operasi militer di Decisive Storm.
Karena Al-Azima dianggap sudah memiliki pengalaman militer yang mumpuni, Raja Arab kemudian mengangkat dia sebagai penasehat militer untuk kantor Menteri Pertahanan Saudi, untuk memberikan pendapat dan nasihat dalam aspek strategis, militer dan perencanaan.
Setelah itu, perintah kerajaan dikeluarkan untuk mengangkatnya ke pangkat pilar umum, dan untuk menunjuk dia sebagai wakil kepala Staf Umum, untuk mengawasi rencana pertahanan yang komprehensif, meningkatkan kesiapan tempur dan membangun angkatan bersenjata.
Panglima Perisai Selatan itu kini dipercaya untuk memegang tongkat komando Koalisi Militer Saudi Arabia-Yaman menggantikan Pangeran Fahd bin Turki bin Abdul Aziz karena dipecat oleh Raja Salman bin Salman bin Abdul Aziz pada hari Senin, 31 Agustus lalu. Tugas utama 'Panglima Perisai' Al-Azima paling utama dalam waktu dekat ini adalah menaklukkan pasukan milisi Yaman, Houthi yang kerap melakukan serangan militernya ke wilayah kerajaan Arab Saudi.