Damaskus Digempur Israel, Negara Sekutu Suriah Tak Berkutik
- The Economic Time
VIVA – Angkatan Udara Israel (IDF) dikabarkan kembali melancarkan serangan udara ke Suriah. Menurut sumber militer Suriah, serangan udara Israel terjadi pada hari Senin malam sekitar pukul 22.40 waktu setempat.
Mereka menargetkan sejumlah situs militer Suriah di selatan Damaskus. Namun, rudal-rudal Israel itu berhasil ditangkis pertahanan udara Suriah di langit Damaskus sebelum mencapai sasaran.
"Pertahanan udara tentara Suriah memukul mundur agresi dan menembak jatuh sebagian besar rudal Israel sebelum mencapai target mereka," kata sumber militer Suriah dikutip VIVA Militer dari Tasnim News, Selasa, 1 September 2020.
Kendati telah berhasil menembak jatuh beberapa rudal Israel, lanjut militer Suriah, serangan yang datang dari arah Dataran Tinggi Golan itu telah menyebabkan dua orang tentara Suriah tewas, dan melukai tujuh orang lainnya.
"Agresi Israel menyebabkan dua tentara mati syahid dan melukai tujuh orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan materi lainnya," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, militer Israel akhir-akhir ini sering melakukan agresi militer dengan menargetkan militer Suriah pro-Presiden Bashar al-Assad. Sehingga agresi militer Israel itu dituding sebagai bentuk dukungannya terhadap milisi atau kelompok jihadis yang anti terhadap pemerintahan Bashar al-Assad.
Aksi militer Israel itu pun sempat mendapat kecaman dari negara-negara pendukung Bashar al-Assad lainnya seperti Iran, Rusia dan Turki. Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, koalisi tiga negara pro-Assad itu beberapa hari lalu berkumpul di Jenewa. Mereka mendesak agar Israel menghentikan kegiatan militernya di Suriah karena dianggap telah mengganggu kedaulatan Suriah.
Dengan demikian, serangan Israel ke Suriah itu telah memanaskan eskalasi politik bukan hanya di Republik Arab Suriah semata. Karena serangan Israel itu dapat menimbulkan serangan balasan dari koalisi Iran, Turki, dan Rusia yang sudah geram terhadap ulah Israel di Suriah selama ini.
Baca : Iran Ternyata Sudah Punya Rudal Penghancur Amerika