Iran Ternyata Sudah Punya Rudal Penghancur Amerika
- The Inquisitr
VIVA – Komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kiomars Heidari sesumbar bahwa Tentara Revolusi Islam Iran (IRGC) memiliki banyak rudal yang memiliki fitur dan kemampuan unik untuk memperkuat pertahanan Iran dari serangan musuh-musuhnya.
Pernyataan Brigjen Heidari itu disampaikan sebagai isyarat bahwa Iran memiliki kemampuan menghadapi kekuatan militer Amerika Serikat (AS) yang selama ini menjadi musuh bebuyutannya.
"Satu alat pertahanan tertentu saja akan melengkapi kemampuan pertahanan. Angkatan Bersenjata Iran telah fokus pada senjata presisi tinggi dengan akurasi tepat, senjata pintar, dan perlengkapan otomatis," kata Brigjen Heidari dikutip VIVA Militer dari Tasnim News, Selasa, 1 September 2020.
Dia menambahkan, selama ini industri pertahanan Iran telah banyak melakukan pengembangan rudal-rudal canggih yang digunakan oleh militer Iran baik untuk memperkuat pertahanan negara maupun mencegah serangan dari lawan-lawannya.
Kendati demikian, Komandan Angkatan Darat Iran itu tidak merinci secara detail jenis rudal apa saja yang kini telah memperkuat pertahanan Iran dari serangan AS.
Namun, telah diketahui bersama bahwa Iran adalah salah satu negara yang diperhitungkan oleh dunia dalam membuat serta mengembangkan industri militer dalam negerinya. Bahkan, Para pejabat Iran diketahui juga sudah berulang kali menegaskan bahwa negara Iran tidak pernah ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk melakukan pengembangan serta pemutakhiran misil-misil canggihnya meskipun selama ini pengembangan senjata militer yang dilakukan Iran mendapat penolakan dari AS.
Iran bisa dikatakan sebagai satu-satunya negara Islam di Timur Tengah yang tidak pernah tunduk pada negosiasi atau tidak pernah kenal kompromi terhadap AS.
Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khomeini seringkali menegaskan bahwa negara Iran akan selalu meningkatkan kemampuan pertahanan militer Iran, dan selalu siap memberikan balasan yang setimpal kepada musuh-musuh Iran yang selama ini mempersoalkan program rudal-rudalnya.
"Tanpa ragu-ragu, negara harus bergerak untuk memperoleh apapun yang diperlukan untuk pertahanan, bahkan jika seluruh dunia menentangnya," kata Ayatullah Khomeini beberapa waktu lalu merespon penolakan AS terhadap pengembangan industri militer Iran.
Diberitakan VIVA Militer sebelumnya, pada tanggal 20 Agustus lalu, Iran telah meluncurkan dua buah rudal balistik terbarunya. Dua rudal itu diberi nama 'Martir Soleimani' dan 'Martir Abu Mahdi al-Muhandis'
Rudal 'Martir Soleimani' memiliki jangkauan hingga 1400 kilometer. Sementara 'Martir Abu Mahdi al-Muhandis' merupakan rudal jelajah yang mampu menjangkau sasaran hingga 1000 kilometer.
Dua nama rudal terbaru Iran itu diambil dari mantan Panglima perang IRGC Jenderal Qassem Soleimani dan Komandan Pasukan Anti-Teror Unit Mobilisasi Populer (PMU) IRGC yang tewas terbunuh pada awal Januari 2020 lalu serangan pesawat tanpa awak (UAV) milik Amerika Serikat (AS) di Bandara Internasional Baghdad.