Nyali Rusia Tembak AS Langsung dari Washington

VIVA Militer: Konvoi kendaraan militer Amerika Serikat (AS) di Estonia
Sumber :
  • Joinfo

VIVA – Kedutaan Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS) yang berkedudukan di Washington DC, mengeluarkan pernyataan keras terkait aksi militer Negeri Paman Sam yang dianggap sebagai provokasi. Meski ada di ibukota Amerika, Rusia tetap menunjukkan keberaniannya menentang aksi tuan rumah.

Bule Rusia Dideportasi, Overstay hingga Tak Bayar Tagihan RS Rp 33 Juta di Bali

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Sputnik News, diketahui bahwa armada Angkatan Bersenjata AS (US Armed Forces) menggelar latihan gabungan dengan militer Estonia. Latihan tempur itu mulai dilaksanakan 1-10 September 2020.

Yang membuat Rusia berang adalah, latihan tempur antara militer AS dan Estonia berlangsung di wilayah yang berada dekat dengan perbatasan Rusia. Dalam pernyataannya, Kedutaan Besar Rusia untuk AS menyebut bahwa latihan itu dilakukan hanya dalam jarak 110 kilometer menuju perbatasan Rusia-Estonia.

Indonesia di Atas AS dan Rusia dalam Hal Ini

Terlebih, Kedutaan Besar Rusia untuk AS juga menyebut bahwa pasukan Amerika menggunakan sejumlah platform peluncuran roket dalam latihan itu. Hal ini membuat Rusia kian kesal dan menyebut tindakan AS adalah sebuah provokasi.

VIVA Militer: Latihan gabungan militer Amerika Serikat (AS) dan Estonia

Anggota Kongres Sebut AS Sudah Bantu Israel Senilai Rp286 Triliun dalam Bentuk Senjata

Rusia semakin kesal saat media ternama AS, The Washington Post, menerbitkan artikel yang berisi sejumlah pernyataan anti-Rusia.

"Kami menarik perhatian dari sejumlah pesan, termasuk di The Washington Times dengan pernyataan anti-Rusia. Dan dukungan media untuk latihan Angkatan Bersenjata AS dan Estonia, yang berlangsung dari 1 September hingga 10 September menggunakan sistem peluncuran roket 110 kilometer dari perbatasan Rusia, bunyi pernyataan Kedutaan Besar Rusia di Washington.

"Kami menganggap tindakan Angkatan Bersenjata AS di Estonia adalah sebuah hal yang provokatif, dan sangat berbahaya bagi stabilitas kawasan regional," lanjut pernyataan Kedutaan Besar Rusia.

Rusia mengklaim telah berulang kali memberikan penawaran, bahkan desakan, kepada AS dan sekutunya, untuk membatasi kegiatan militer di area garis kontak antara Rusia dan Pakta Atlantik Utara (NATO).

Baca juga: 5 Pejuang Syiah Suriah Tewas Dihantam Rudal Jet Tempur Israel

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya