Gara-gara Didemo, Thailand Batal Beli Kapal Selam dari China

VIVA Militer: Kapal Selam China
Sumber :
  • South China Morning Post

VIVA – Pemerintah Thailand siang tadi secara resmi membatalkan rencana pembelian dua unit kapal selam untuk memperkuat pertahanan lautnya dari China. 

Aktor China Diculik di Thailand, 3 Hari Dipekerjakan di Pusat Penipuan Terkenal

Penundaan rencana pembelian dua unit kapal selam itu dilakukan Thailand setelah pemerintah Thailand didemo oleh rakyatnya selama satu bulan terakhir karena krisis ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19. Para demonstran menolak keras rencana pengadaan alutsista dengan anggaran multi-juta dollar ditengah krisis ekonomi yang melanda Thailand. 

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-Ocha menyatakan, penundaan pembelian kapal selam dari China ini dilakukan untuk memulihkan perekonomian Thailand yang terdampak dari COVID-19.

Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Hanya 2 Oknum Prajurit TNI AL yang Terancam Hukuman Mati, 1 Tersangka Lagi Tidak

"Kami harus berbicara dengan China, angkatan laut harus membicarakan kontrak mereka untuk melihat apakah kami dapat menunda pembayaran hingga tahun depan," kata Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dikutip VIVA Militer dari Reuters, Senin, 31 Agustus 2020.

Dia menegaskan, keputusan itu bukan berarti membatalkan niat atau rencana pemerintah Thailand untuk memperkuat pertahanan  Angkatan Lautnya. Menurut Prayuth, kesepakatan kapal selam akan tetap berjalan, karena kapal selam itu penting untuk pertahanan jangka panjang Thailand.

Babak Baru Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Puspomal Serahkan 3 Tersangka ke Otmil II-07 Jakarta

“Kami tidak bisa berhenti, ini adalah bagian dari rencana pengembangan kekuatan,” ujarnya.

Pemerintah Thailand akhir-akhir ini telah menghadapi gelombang unjuk rasa hampir setiap hari selama sebulan terakhir ini oleh kelompok mahasiswa dan para aktivis pro-demokrasi. Mereka menuntut agar pemerintah Thailand melepas pengaruh militer dalam politik dalam negeri. Menurut para demonstran pengaruh militer telah meluas sejak kudeta 2014 yang dipimpin Prayuth.

Para demonstran mengkritik keras kesepakatan pengadaan sejumlah senjata seperti pengadaan kapal selam sebagai tanda bahwa pemerintahnya lebih berpihak pada militer daripada kepentingan umum.

Bahkan, protes para demonstran hingga hari ini masih trending topik di twitter. "Untuk apa kapal selam itu?" tulis para demonstran di Twitter dengan bahasa Thailand.

Untuk diketahui, Thailand pada tahun 2015 lalu sudah merencanakan untuk membeli tiga unit kapal selam kelas Yuan S26T buatan China. Bahkan, satu dari tiga unit kapal selam asal China itu sudah tiba di Thailand dan sudah digunakan oleh Angkatan Laut Thailand. 

Pemerintah Thailand membeli satu unit kapal selam itu dari China seharga 13.5 miliar baht atau USD 434 juta. Pada awal bulan Agustus lalu, parlemen Thailand kembali menyetujui pengadaan dua unit kapal selam lainnya dengan anggaran sebesar 22.5 miliar baht atau USD 723.5 juta. Kontrak dengan pemerintah China pun kabarnya  sudah disepakati bersama, Thailand sepakat akan membayar dua unit kapal selam terbarunya itu dengan cara dicicil tujuh kali angsuran yang akan dimulai tahun depan. 

Baca : China Kembali Berulah, India Tuding PLA Masuk Perbatasan Pangong Tso

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya