Tuntut Arab Stop Bantai Rakyat Yaman, Kopral Ahmed Mogok Tugas Militer

VIVA Militer: Kopral Ahmed Al-Babati
Sumber :

VIVA – Kopral Ahmed Al-Babati, prajurit Royal Signal dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris, memutuskan untuk mogok bertugas di dinas kemiliteran sampai Arab Saudi menghentikan pembantaian terhadap rakyat Yaman.

Serangan Udara AS dan Inggris Kembali Hantam Ibu Kota Yaman

"Mengapa saya menolak untuk melanjutkan tugas militer saya' tolong bagikan, mari kita menuntut kedamaian dan keadilan untuk semua," kata Kopral Ahmed dilansir VIVA Militer dari akun Facebook pribadinya, Jumat 28 Agustus 2020.

Menurutnya, sudah saatnya Inggris menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. Sebab, secara tak langsung Inggris turut bersekutu dengan Arab untuk membantai rakyat Yaman.

Eks Komandan Teroris Al-Qaeda Pimpin Dinas Intelijen Suriah

"Saya akan terus menentang sampai Inggris mengakhiri penjualan senjata ke Arab Saudi," kata Kopral Ahmed.

Kopral Ahmed sebelumnya ditangkap Polisi Militer Kerajaan Inggris karena nekat menggelar unjukrasa menolak agresi militer Arab Saudi ke tanah kelahiran nenek moyangnya di Yaman.

Siapkan Teror Bom di Moskow, Anggota ISIS Ditembak Mati Intelijen Rusia

"Yaman sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk. Karena perang bertahun-tahun. Perang proxy ini dipimpin Arab Saudi. Arab Saudi bertanggung jawab atas serangan udara yang menewaskan orang tak berdosa, menargetkan rumah sakit, dan melanggar hukum internasional," kata Kopral Ahmed

Meski ditangkap PM, Kopral Ahmed berjanji akan terus menyuarakan tuntutannya sampai perang Yaman benar-benar berhenti.

VIVA Militer: Kopral Ahmed ditangkap PM Inggris.

"Kami mencoba membuat suara kami didengar dengan melakukan protes di London, Manchester, Liverpool dan banyak kota lainnya. Kami bahkan telah mencoba mengirim email kepada anggota parlemen kami, tetapi jelas kata-kata kami tidak berarti apa-apa bagi Boris Johnson" kata dia.

Untuk diketahui, Kopral Ahmed ditangkap PM karena dianggap telah melanggar peraturan yang berlaku. Memang dalam Peraturan Ratu Inggris kepada Angkatan Darat, disebutkan prajurit boleh ikut berunjukrasa. Namun dalam keikutsertaannya, prajurit dilarang keras berdemo dengan mengenakan seragam tentara.

Jadi jika tanpa seragam, setiap tentara bisa menyalurkan suaranya sebagai rakyat Inggris. Beda halnya jika memakai seragam, sebagai dengan jelas disebutkan tentara tidak boleh ikut serta dalam gerakan politik untuk menjaga netralitas.

Nah, itulah alasannya Kopral Ahmed ditangkap, dia berunjukrasa seorang diri dengan mengenakan seragam lengkap prajurit Angkatan Darat Kerajaan Inggris.

Baca: Mengejutkan, Jerman Serukan Uni Eropa Bantu Yunani Perangi Turki

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya