Mengejutkan, Jerman Serukan Uni Eropa Bantu Yunani Perangi Turki

VIVA Militer: Kapal perang dan helikopter serbu Turki di Mediterania.
Sumber :

VIVA – Ada kabar mengejutkan datang dari Jerman. Kanselir negeri panzer itu mengeluarkan pernyataan yang benar-benar menakutkan buat Turki.

Siapkan Teror Bom di Moskow, Anggota ISIS Ditembak Mati Intelijen Rusia

Kanselir Angela Merkel, dikutip VIVA Militer dari breakingnews, greekcitytimes, Jumat 28 Agustus 2020, menyatakan agar semua negara Uni Eropa mendukung Yunani di konflik sengketa wilayah maritim di Laut Mediterania timur.

Memang tidak disebutkan apakah dukungan itu hanya sebatas penyelesaian di atas kertas atau juga dukungan pengerahan pasukan besar-besaran dari negara-negara Uni Eropa ke Laut Mediterania timur untuk bertempur melawan militer Turki.

Gila, Tentara Korut Dieksekusi Mati Komandannya Sendiri dalam Perang di Rusia

Beberapa pekan ini pergerakan armada perang negara-negara Uni Eropa memang sudah terlihat di Mediterania. Prancis malah dengan terang-terangan mengerahkan pasukannya ke Yunani dengan dalih ikut dalam latihan perang yang digelar negeri para dewa itu.

Sejauh ini konflik di Mediterania timur sudah mengarah ke konfrontasi senjata. Baik Turki maupun Yunani sama-sama telah mengerahkan armada perang ke perairan itu. Bahkan kapal-kapal perang kedua negara sudah saling berhadap-hadapan dalam situasi siap perang.

Sosok Pembantai Ribuan Sipil Suriah, Jenderal Kanjo Hassan Diringkus Pemberontak

Situasi di Laut Mediterania timur memanas setelah Turki memindahkan pasukannya dari Laut Hitam ke perairan itu. Pemicunya, Turki marah besar atas perjanjian batas maritim yang secara sepihak disepakati Yunani dan Mesir.

Ketika itu Turki tak terima dengan hasil kesepakatan dalam perjanjian yang dibuat Yunani dan Mesir. Sebab, sebelum ada perjanjian itu, Turki sempat meredakan ketegangan di Mediterania dengan menunda eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani.

Turki menunda semua aktivitas seismik untuk menghargai penolakan yang dilayangkan Yunani terkati Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Namun setelah perjanjian itu disepakati Yunani dan Mesir, Turki melanjutkan survei dengan kembali melayarkan Kapal Oruc Reis dengan dikawal kapal-kapal perang.

Baca: Pancing China Perang, Amerika Siap Tumbalkan Nyawa Rakyat Jepang

VIVA Militer: Milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Suriah

Eks Komandan Teroris Al-Qaeda Pimpin Dinas Intelijen Suriah

Kelompok pemberontak Suriah menunjuknya.

img_title
VIVA.co.id
28 Desember 2024