Nyali Besar Erdogan Jamu Buronan Hamas Palestina Paling Diburu AS
- Middle East Eye
VIVA – Dukungan Turki terhadap pejuang Hamas Palestina kembali ditunjukkan. Dengan berani Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengundang delegasi Hamas yang salah satu anggotanya adalah buronan yang paling dicari Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan The Jerussalem Post yang dikutip VIVA Militer, Erdogan menjamu perwakilan Hamas Palestina, di kediaman Sultan Ottoman Vahdettin, Istanbul, Sabtu 22 Agustus 2020.
Ternyata, kedatangan delegasi Hamas Palestina ke Turki, bersamaan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ke Israel.
Hamas mengirim sejumlah pejabat penting ke Turki dalam pertemuan dengan Erdogan. Beberapa diantaranya adalah Kepala Hamas Arab dan Agama Islam yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Luar Negeri, Ezzar al-Rihiq, serta perwakilan Hamas di Turki, Jihad Yaghmor.
Satu anggota delegasi Hamas Palestina yang kedatangannya cukup mengejutkan adalah Saleh al-Arouri. Al-Arouri adalah Wakil Kepala Hamas, yang merupakan salah satu buronan paling dicari pemerintah AS. Kabarnya, kepala al-Arouri dihargai US$5 juta, atau setara dengan Rp73,9 miliar.
Kemudian, satu delegasi lainnya adalah Pimpinan Hamas, Ismael Haniyah, yang memberikan pujian bagi Erdogan atas dukungan yang diberikan.
Bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam, Haniyah memberikan ucapan selamat kepada Erdogan, dan memuji keputusannya untuk mengubah gereja Hagia Sophia menjadi masjd.
Dalam kesempatan ini Erdogan dan para anggota delegasi Hamas Palestina membicarakan sejumlah hal. Salah satunya adalah meminta dukungan dalam perlawanan terhadap rencana aneksasi wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel.
Kemudian yang tak kalah penting adalah pembicaraan soal sikap Uni Emirat Arab (UEA) yang justru menjalin kesepakatan dengan Israel.
Sikap Erdogan kian menunjukkan bahwa Turki saat ini bergandengan erat dengan Hamas Palestina. Selain itu, Erdogan juga menganggap Hamas setara dengan pemerintah Turki.
Sejumlah pihak menganggap bahwa Turki akan segera menjadi negara oposisi AS, dengan fakta kian eratnya hubungan negara ini dengan musuh-musuh Amerika seperti Iran dan Rusia.