Uji Coba Sistem Rudal, Militer AS Putar Otak Buat Pangkas Korban Jiwa

VIVA Militer: AD Amerika Uji Sistem Pengendalian Jarak Jauh pada Peluncur Rudal
Sumber :
  • Military

VIVA Militer Amerika Serikat (AS) sedang melakukan uji coba pada dua sistem penghubung radar baru. Sistem penghubung radar itu dikabarkan bekerja dengan maksimal. Bahkan, sistem integrasi radar baru ini bisa terhubung dengan sistem pertahanan udara, dan mampu meluncurkan rudal dan menjatuhkan rudal simulasi.

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

Uji coba ini adalah bagian dari latihan penggunaan Sistem Komando Pertempuran Terpadu Angkatan Darat (IBCS). Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Military.com latihan ini diketahui berlangsung di White Sands Missile Range, New Mexico, AS.

IBCS merupakan sistem yang sedang dikembangkan untuk menghubungkan sistem anti-rudal balistik Sentinel, rudal Patriot, dan sistem radar lainnya. Sistem ini juga memungkinkan untuk mengendalikan alat pertahanan udara dalam jarak jauh.

Mabes TNI Akan Berangkatkan 240 Prajurit Jalankan Misi Perdamaian ke Afrika Tengah

“Kini Angkatan Darat memiliki serangkaian sistem peperangan yang tidak lagi menggunakan anggota di dalamnya,” kata Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Joseph Martin.

Martin juga menambahkan, sistem pengendalian jarak jauh merupakan upaya untuk menghindari ancaman udara dan rudal yang kompleks di masa depan. Sehingga, Angkatan Darat AS bisa meminimalisasi jatuhnya korban.

Perkuat Sinergitas, Gubernur Lemhanas RI Temui KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali

Pekan lalu, pasukan dari Batalyon ke-3 Resimen Artileri Pertahanan Udara ke-43, menyelesaikan tes serupa dari IBCS. Uji coba yang memungkinkan unit tersebut melacak dan menghancurkan dua rudal jelajah simulasi dengan, rudal pencegat Patriot.

Meski sudah menggunakan sistem pengendali jarak jauh, sistem ini masih memungkinkan untuk menghadapi peperangan elektronik. Untuk mengatasi masalah itu, Angkatan Darat Amerika akan melaksanakan uji perang elektronik pada pertengahan September mendatang.

Para pejabat Angkatan Darat AS mengakui, program yang bernilai sekitar 2,5 juta Dolar Amerika itu masih memerlukan serangkaian test, agar sistem ini bisa mengatasi masalah yang jauh lebih sulit di masa depan.

VIVA Militer: 7 Prajurit Wanita akan menjadi Duta Perdamaian Dunia di Afrika

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Mereka adalah Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K Minusca Tahun 2024

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024