Sadis, Tank-Tank Israel Tembaki Gaza Tiap Malam Ratusan Bayi Terancam

VIVA Militer: Serangan Balasan dari Israel Untuk Hamas
Sumber :
  • Al Jazeera

VIVA – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dikabarkan tidak kunjung berhenti melancarkan serangan ke arah perbatasan Gaza, Palestina. Meskipun belakangan diketahui, Mesir mendesak Israel untuk menghentikan serangan yang mengklaim telah menargetkan kelompok jihadis Hamas di Gaza.

Krisis Gaza Terus Memburuk, Puluhan Nyawa Melayang dalam Serangan Militer Israel

Dikutip VIVA Militer dari Al-Jazeera, tank-tank Israel telah melancarkan serangan setiap malam selama sembilan hari berturut-turut. Serangan itu disebut-sebut oleh Israel sebagai serangan balasan atas serangan bom balon udara yang sering diterbangkan oleh Hamas menyebrangi pagar perbatasan antara Israel dan Palestina.

Pejabat keamanan Gaza mengatakan, serangan Israel telah semalam telah menghantam pos pengamatan Hamas di dekat kamp pengungsi al-Maghazi dan al-Bureij di tengah jalur kota Khan Younis arah selatan.

MK Tegaskan KPK Berwenang Usut Korupsi Militer: Kesampingkan Budaya Sungkan dan Ewuh Pakewuh

"Tidak ada korban jiwa dari serangan tersebut," kata Pejabat keamanan Gaza, Kamis, 20 Agustus 2020.

Militer Israel pun telah mengeluarkan pernyataan resmi dan membenarkan bahwa pihak Israel telah menargetkan pos militer Hamas sebagai serangan balasan atas bom balon udara yang selama ini diterbangkan Hamas. 

Pelapor PBB Sebut Klaim Netanyahu Kebal atas Perintah ICC "Tak Berdasar"

"Sebagai tanggapan ... tank menargetkan pos militer milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza," bunyi pernyataan militer Israel.

Tidak puas dengan melakukan serangan, pasukan Israel kini telah melarang para nelayan di Gaza untuk menangkap ikan di lepas pantai Gaza. Mereka juga menutup jalur penyeberangan barang Karam Abu Salem (Kerem Shalom) untuk memotong pengiriman bahan bakar ke satu-satunya pembangkit listrik di wilayah itu.

Dengan demikian, pasokan listrik telah berkurang bahkan kini sudah mulai dipadamkan. "Sekarang (aliran listrik) dipotong menjadi empat jam sehari dengan menggunakan daya yang dipasok dari jaringan Israel," bunyi laporan Al-jazeera.

Ketua Jaringan Neonatal Gaza (GNN) Nabil al-Baraqoun, mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi setiap hari itu dapat mengancam nyawa lebih dari 100 bayi baru lahir yang saat ini berada dalam inkubator perawatan intensif di rumah sakit Gaza.

Menurut Nabil, 135 inkubator neonatal semuanya ditenagai oleh listrik. Pemadaman listrik dan penggunaan sumber energi alternatif dapat menyebabkan kerusakan pada perangkat medis seperti inkubator, peralatan resusitasi, dan ventilator, yang dapat menyebabkan komplikasi pada bayi, dan bahkan kematian. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya