Langkah Panik Taiwan Hadapi Ancaman Serangan Militer China
- Taiwan News
VIVA – Kekhawatiran jelas dirasakan betul oleh pemerintah Republik China (Taiwan), seiring dengan kian meningkatnya aktivitas militer Republik Rakyat China (RRC). Pengerahan armada tempur Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), tak lepas dari ambisi China untuk mencaplok Taiwan.
Dalam beberapa berita VIVA Militer sebelumnya, armada militer China disebut sudah bersiaga di wilayah tenggara pantai Taiwan. Sejumlah kapal perang, tank, hingga kendaraan lapis baja sudah dimuat militer China untuk melancarkan serangan ke Taiwan.Â
Selain itu, militer China juga terus melakukan latihan tempur di wilayah Laut China Timur dan Laut China Selatan, untuk menyiapkan segala kemungkinan yang bakal terjadi.
Aktivitas militer China yang terus meningkat, membuat pemerintah Taiwan tak tinggal diam. Menjawab kekhawatiran akan munculnya serangan dari militer China, pemerintah Taiwan mengambil langkah untuk membeli sejumlah peralatan perang, mulai dari pesawat tempur hingga rudal.
Dalam laporan Taiwan News yang dikutip VIVA Militer, Taiwan berencana untuk membeli rudal anti-kapal kepada sekutunya, Amerika Serikat (AS). Tak hanya itu, menurut laporan lain yang diperoleh VIVA Militer dari Business Times, Taiwan kembali membeli puluhan jet tempur F-16 Fighting Falcon varian Viper (V).
Perwakilan Taiwan di AS, Hsiao Bi-khim, tengah membangun komunikasi intensif terkait rencana pembelian rudal anti-kapal yang belum disebutkan nama dan jenisnya. Upaya ini dilakukan untuk mengadang serangan awal China di bibir-bibir pantai Taiwan.
"(Landasan pertahanan Taiwan adalah kemampuan asimetris) dengan biaya hemat tetapi cukup mematikan dan menjadi penghalang, untuk membuat pertimbangan invasi (militer China). Itu bisa menjadi sangat menyakitkan," ujar Hsiao.
Sementara itu, Taiwan juga dikabarkan telah mencapai kesepakatan dalam pembelian 90 unit jet tempur F-16V pada 15 Agustus 2020 kemarin. Pembelian pesawat tempur varian F-16 adalah yang kedua kalinya sejak 2019. Pada 2019, Taiwan juga membeli 66 unit pesawat ini, dengan dana mencapai US$62 miliar, atau setara dengan Rp51,9 triliun.
Pembelian sejumlah peralatan perang canggih dari AS jelas bertujuan untuk mengantisipasi serangan China ke Taiwan. Akan tetapi, langkah yang diambil Taiwan ini justru membuat China semakin geram. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Global Times, China akan menyerang AS dan Taiwan sekaligus andai tidak menghentikan kerjasama pembelian senjata. Â
Â