Diserang Hamas Pakai Roket Sderot, Israel Malah Teror Nelayan Gaza

VIVA Militer: AL Israel Larang Kapal Nelayan Palestina Tangkap Ikan
Sumber :
  • Shehab News

VIVA – Tidak ada yang mengetahui hingga kapan ketegangan Israel dengan Hamas akan berakhir. Karena selalu saja ada yang dipermasalahkan oleh keduanya.

Bukan Omon-omon, Ini 5 Langkah Nyata Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina

Sebenarnya perseteruan Israel adalah dengan Hamas, kelompok bersenjata yang dijuluki Bangsa Yahudi dengan sebutan teroris Jalur Gaza.

Sekarang mereka yang berada di Gaza juga ikut terprovokasi dengan ketegangan keduanya. Tapi yang kena imbas karena perselisihannya itu ialah rakyat Palestina, terutama bagi mereka yang tinggal di jalur Gaza. 

Prabowo Tunjukan 'Taring' Bela Palestina di Mata Dunia

Kali ini Israel melarang penangkapan ikan di lepas pantai Gaza. Pasukan pendudukan Israel benar-benar menutup zona penangkapan ikan. Larangan ini dilakukan Israel karena dugaan pelanggaran gencatan senjata keamanan.

Lembaga Coordinator of Government Activities in the Territories (COGAT) menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz mendukung sepenuhnya untuk menutup zona penangkapan ikan di Gaza.

Di Istanbul, Wakil Ketua MUI Cerita Kontribusi Turki Utsmani Perkenalkan Masjid Al Aqsa ke Jawa

Berdasarkan pantauan VIVA Militer dari Shehab News Rabu 19 Agustus 2020, larangan ini juga berkaitan atas serangan roket yang diluncurkan oleh Gaza. Ternyata Gaza meluncurkan sebuah roket ke pemukiman Sderot tadi malam waktu setempat.

Selain menanggapi serangan roket, larangan penangkapan ikan juga dilakukan untuk menanggapi peluncuran balon pembakar. Rakyat Palestina diketahui meluncurkan balon-balon yang dilengkapi dengan bahan peledak sebagai aksi protes mereka.

Menurut laporan kelompok hak asasi B’Tselem, pada tahun 2000 Gaza memiliki sekitar 10.000 nelayan. Namun angka ini turun menjadi sekitar 4.000 nelayan yang terdaftar pada tahun 2018. 

“Sembilan puluh lima persen nelayan Gaza hidup di bawah garis kemiskinan, yang didefinisikan sebagai pendapatan bulanan kurang dari 2.293 ILS (sekitar 600 USD) untuk sebuah keluarga beranggotakan lima orang,” sebut laporan itu.

Laporan kelompok hak asasi B’Tselem juga mengungkapkan bahwa sebesar 80% keluarga di Gaza kini sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan. Karena mereka sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Baca: Ngeri, Tentara Amerika Rekam Detik-detik Malaikat Maut Cabut Nyawanya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya