Gawat, Informasi Rahasia Militer Amerika Bocor ke China

VIVA Militer: Mantan CIA, Alexander Yuk Ching Ma
Sumber :
  • CBC

VIVA – Ketegangan antara Amerika dan China hingga kini masih berlangsung. Tapi Amerika justru mendapat serangan dari internal. Karena ada mantan petugas CIA yang dituntut setelah memberikan informasi rahasia ke China.

Pentingnya Akses Informasi tentang Inovasi Produk Bebas Asap bagi Perokok Dewasa

Seorang mantan perwira CIA dan ahli bahasa untuk FBI didakwa melakukan mata-mata dan memberikan informasi itu kepada China. Termasuk dengan mengungkapkan keahlian militer, perdagangan rahasia, dan dokumen-dokumen rahasia lainnya.

Dikutip VIVA Militer melalui pernyataan resmi FBI Selasa 18 Agustus 2020, Alexander Yuk Ching Ma ditangkap minggu lalu setelah melakukan operasi penyamaran.

Kasasi Ditolak MA, Sritex Dinyatakan Tetap Pailit

Dalam operasi itu di mana seorang jaksa mengatakan Ma menerima amplop uang sebesar 2.000 Dolar Amerika atau setara dengan 29 juta Rupiah. Ia mendapat amplop itu sebagai imbalan kegiatan spionase yang sebelumnya.

“Jejak spionase Tiongkok sangat panjang. Sayangnya itu dipenuhi dengan mantan perwira intelijen Amerika yang mengkhianati negara mereka sendiri dan memilih untuk mendukung rezim komunis otoriter,” kata Pejabat Keamanan Nasional Tertinggi di Departemen Kehakiman, John Demers.

Komandan PMPP TNI Sematkan Baret Biru UN Kepada 22 Prajurit Pilihan Satgas Level II Hospital UNIFIL

Pernyataan resmi FBI lainnya menuduh Ma yang telah bekerja untuk CIA dari 1982 hingga 1989, telah mengungkapkan rahasia pemerintah. Rahasia itu dibocorkan kepada lima perwira intelijen China di sebuah kamar hotel di Hong Kong.

Proses pembocoran rahasia diketahui berlangsung selama tiga hari di bulan Maret 2001. Jaksa penuntut mengatakan bahwa Ma membeberkan rahasia CIA dan FBI dengan seorang karyawan CIA.  

Tapi karyawan itu tidak diidentifikasi dalam dokumen pengadilan dan tidak dituntu. Dikarenakan pria 65 tahun itu tengah menderita penyakit otak yang parah dan melemahkannya. 

Alexander Yuk Ching Ma akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. Ma kini tengah dalam proses pengadilan yang sedang berlangsung di Amerika.

Diketahui juga bahwa tidak ada pengacara pembela yang terdaftar di catatan pengadilan untuknya. Pada tahun 2004, ketika bergabung dengan FBI, Ma menggunakan komputer kerjanya untuk menyalin gambar dalam sebuah dokumen.

Ternyata setelah diketahui, dalam dokumen itu berisikan informasi penting dan rahasia terkait rudal serta penelitian teknologi sistem senjata Amerika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya