Negosiasi Alot, Afghanistan Tunda Pembebasan 320 Tahanan Taliban

VIVA Militer: Juru Bicara Pemerintah Afghanistan, Sediq Sediqqi
Sumber :
  • Military

VIVA – Nampaknya proses negosiasi antara kelompok teroris Taliban dengan Afghanistan mengalami sedikit kendala.

Profil Murtala Ilyas, Bandar Narkoba Jaringan Malaysia yang kabur dari Rutan Salemba

Sebab pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa mereka tidak akan membebaskan 320 tahanan Taliban lainnya.

Hal ini dilakukan karena jumlah tahanan Afghanistan yang dibebaskan para pemberontak itu terlalu sedikit. Sehingga menentang kesepakatan dewan tradisional yang diadakan pekan lalu.

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Padahal, setelah membebaskan 80 tahanan Taliban, Afganistan dan kelompok teroris itu akan mengadakan proses negosiasi minggu ini. Karena itulah pembicaraan intra-Afghanistan yang diminta Amerika tertunda. 

Berdasarkan pantauan VIVA Militer dari Military Selasa 18 Agustus 2020, proses negosiasi diharapkan dapat dimulai pada Kamis. Tapi kini harus tertunda hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

Keputusan dewan tradisional, atau jirga menyerukan untuk segera melakukan pembebasan para tahanan Taliban. Dengan harapan akan adanya terobosan dalam proses negosiasi tersebut.

Dalam perjanjian perdamaiannya dengan Taliban, Amerika meminta mereka untuk membebaskan 1.000 tahanan Afghanistan. Sehingga pemerintah Afghanistan dapat membebaskan 5.000 tahanan Taliban.

“Kami akan membebaskan mereka dan itu bukan masalah. Tapi harus dua arah. Jika kita mengambil langkah berani untuk membebaskan semua orang jahat, mengapa Taliban tidak melepaskan tawanan kita yang jumlahnya sangat kecil,” kata juru bicara pemerintah Afghanistan Sediq Sediqqi.

Di sisi lain, juru bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan bahwa mereka telah memenuhi kewajibannya dengan melepaskan 1.000 tahanan. Mereka juga tidak mengetahui bahwa ada personel keamanan lain dalam tahanan yang ingin dibebaskan.

“Kami sudah menepati janji kami. Kami siap untuk membuka pembicaraan dengan pemerintah dalam waktu satu minggu setelah pembebasan tahanan terakhir Taliban,” ujar Shaheen.

Sediqqi kembali mengatakan bahwa sudah saatnya Taliban menyadari bahwa tidak akan ada konsesi lagi. Menurutnya, apa pun yang telah dilakukan hingga saat ini adalah sebagai bentuk keseriusan pemerintah Afghanistan dalam mencapai proses perdamaian.

VIVA Militer: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu

Terlalu Banyak Kontroversi, Popularitas Netanyahu Menurun di Israel

Sebuah jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan popularitas partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus menurun, di tengah meningkatnya pertentangan d

img_title
VIVA.co.id
16 November 2024