Belarus Membara, Militer Rusia Kirim Ratusan Pasukan dalam Truk
- Unian
VIVA – Sebuah video menunjukkan puluhan truk militer Rusia tengah berkonvoi menuju perbatasan Belarus. Meski tak diketahui isi truk-truk militer Rusia, namun bisa dipastikan bahwa kendaraan itu membawa bantuan yang dialamatkan kepada Belarus yang tengah bergejolak pasca pemilihan umum presiden.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari Asia Times, seorang jurnalis yang bekerja untuk media Prancis, Agence France-Presse (AFP), mempublikasikan video yang menunjukkan sekitar 30-40 unit truk militer Rusia tengah berjalan di sebelah barat Smolensk, 80 kilometer sebelum perbatasan Belarus, Minggu 16 Agustus 2020.
Truk-truk militer Rusia itu diketahui berjenis Ural dan KamAz, dengan plat nomor khusus militer. Truk-truk dengan jenis itu biasa digunakan oleh Rosgvardija, atau Garda Nasional Rusia.
Di sisi lain, Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, sebelumnya telah melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Lukashenko meminta bantuan kepada Putin, seiring kerusuhan besar yang melanda Belarus pasca pemilih presiden, 9 Agustus 2020 lalu.
Putin berjanji akan mendukung Lukashenko dalam hal pengamanan negara itu. Militer Rusia akan mengambil tindakan tegas jika ada ancaman militer eksternal yang mengintervensi kerusuhan di Belarus.
"Semua bantuan yang diperlukan untuk memastikan keamanan Belarus jika terjadi ancaman militer eksternal," ucap Putin.
Rusia di bawah komando Putin, menduga ada kemungkinan campur tangan militer Lithuania atau bahkan oleh Pakta Atlantik Utara (NATO). Di sisi lain, sebagian pasukan militer Belarus telah melakukan latihan di dekat perbatasan Lithuania. Hal ini dinilai sebagai manuver militer Belarus, untuk mencegah intervensi pasukan Lithuania.
Demonstrasi besar-besaran terjadi di Belarus menyusul sengketa Pemilu Presiden Belarus 2020, yang kembali memenangkan Lukashenko sebagai orang nomor satu di negara itu.
Di sisi lain, pesaing Lukashenko, Svetlana Tsikhanouskaya, yang merupakan opisisi pemerintah, melarikan diri ke Lithuania pasca pemilu.
Menurut laporan Financial Times yang dikutip VIVA Militer dari Tsikhanouskaya mengklaim bahwa ia telah berhasil memenangkan pemilu, dengan persentase suara mencapai 70 persen.
BACA: Gila, Senator Partai Republik Minta Amerika Segera Perangi China