Gawat, Jenderal Perang Amerika Berselisih Paham dengan Turki

VIVA Militer: Komandan militer AS untuk Timur Tengah, Jenderal Kenneth McKenzie
Sumber :
  • Washington Times

VIVA – Pasukan Demokratik Suriah (SDF) adalah salah satu musuh utama militer Turki, yang sudah diperangi selama hampir lima tahun terakhir. Turki menyakini SDF didukung oleh dua organisasi Kurdi, Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dan Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Rudal Misterius Hantam Pangkalan Tempur Amerika

Pemerintah Turki sudah meresmikan larangan terhadap organisasi PKK, dan dianggap sebagai kelompok teroris. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari US Country Studies, kelompok minoritas Kurdi menjadi sasaran pembantaian militer Turki selama lebih dari 90 tahun. Oleh sebab itu, etnis Kurdi di Turki pun membentuk PKK untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah Turki sekitar 1970an.

Perseteruan antara Turki dan PKK terus bergulir hingga saat ini, berujung larangan terhadap organisasi Kurdi tersebut. Saat Turki memobilisasi pasukannya dalam konflik Perang Saudara Suriah, militer Turki harus berhadapan dengan pasukan SDF.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari DW, Turki yakin betul jika ada campur tangan PKK di balik kekuatan pasukan SDF. Selain itu, pasukan yang berada di bawah komando Jenderal Mazloum Abdi juga didukung oleh sejumlah negara barat termasuk Amerika Serikat (AS).

Hal ini lah yang membuat Komandan Komando Amerika Serikat untuk Timur Tengah, Jenderal Kenneth McKenzie, berbeda pendapat dengan Turki. Dalam pandangannya, McKenzie justru menolak pandangan Turki yang meyakini SDF didukung oleh PKK. Meskipun, McKenzie sepakat dengan anggapan bahwa PKK adalah organisasi teroris.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

"Kami setuju bahwa PKK telah menjadi organisasi teroris, yang telah menyerang Turki. Kami memiliki pandangan yang berbeda tentang SDF. Kami tidak percaya bahwa mereka adalah salah satu (kelompok Kurdi) dan sama (dengan PKK)," ujar McKenzie dikutip VIVA Militer dari Ahval News.

McKenzie juga menyebut bahwa serangan militer Turki ke Irak Utara pada 2008 silam, adalah tindakan yang salah perhitungan dan justru menambah rumit konflik antara Turki dan PKK.

"(Serangan militer Turki ke Irak utara) membuat bertambahnya gesekan dan kerumitan. Jelas, saat Anda mencapai target, potensi kesalahan perhitungan sangat tinggi. Potensi kerusakan tambahan sangat tinggi. (Akan tetapi), Turki memiliki masalah keamanan nasional yang sah, yang akan mereka tangani," kata McKenzie.

Apel pergerakan pasukan untuk amankan pilkada 2024

Sebanyak 1.198 Personil Keamanan Jaga 3.306 TPS Untuk Pilkada di Depok

Sebanyak 1.198 personel jajaran Polres Depok, disiapkan untuk mengamankan jalannya pilkada, yang digelar pada Rabu 27 November 2024. Pagi tadi sudah digelar apel pasukan.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024