Perang Meletus Lagi di Afghanistan, 34 Milisi Taliban Tewas
- Anadolu Agency
VIVA – Kelompok milisi Taliban Afghanistan melancarkan serangan ke sejumlah pos penjagaan pasukan militer Afghanistan, di provinsi Badghes, Minggu 16 Agustus 2020 malam waktu setempat.
Dalam laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Anadolu Agency, sejumlah pos penjagaan pasukan militer Afghanistan mendadak diserang oleh anggota milisi Taliban dan baku tembak pun tak terhindarkan. 34 orang anggota Taliban tewas, sementara dua tentara Afghanistan meninggal dunia akibat insiden ini.Â
Menurut keterangan Wakil Gubernur provinsi Badghes, Faiz Mohammad, para pemberontak Taliban sengaja melancarkan serangan ke sejumlah pos di wilayahnya untuk menghalangi proses perdamaian yang tengah dibangun. Ia juga membenarkan bahwa ada lebih dari 30 orang anggota Taliban tang tewas dalam peristiwa ini.
Setelah mendapatkan serangan lewat darat, pasukan militer Afghanistan pun mengerahkan armada tempur udara. Serangan balasan ini lah yang pada akhirnya berhasil memukul milisi Taliban.
Sementara itu, Korps Operasi Khusus Tentara Nasional Afghanistan (ANA), menyebut bahwa empat orang anggota Taliban lain tewas saat tengah melarikan diri ke provinsi Ghazni.
Serangan kelompok pemberontak Taliban ini disinyalir tak hanya untuk menghalangi proses perdamaian antara Amerika Serikat (AS), pemerintah Afghanistan, dan Taliban.
Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, pihak AS bahkan menuding bahwa ada campur tangan Rusia dan Iran yang mendukung Taliban untuk merusak rencana perdamaian Afghanistan.
Tak hanya itu, perwakilan AS dalam perundingan perdamaian dengan Taliban, Zalmay Khalilzad, mengungkap rencana pembununhan terhadap anggota tim perunding Afghanistan, Fawzia Koofi. Khalilzad berang dan menyebut ancaman pembunuhan yang diarahkan kepada wanita 45 tahun itu sebagai tindakan pengecut dan kriminal.
"Fawzia adalah suara penting, anggota tim negosiasi Republik Islam (Afghanistan) yang inklusif, dan telah menjadi pendukung kuat hak-hak perempuan. Kami lega dia lolos tanpa cedera serius," bunyi pernyataan Khalilzad dalam akun Twitter pribadinya.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Afghanistan dan Taliban terkait insiden tersebut.
BACA: Senjata Jenderal Sudirman yang Bikin Prajurit TNI Tak Takut Mati