Angkatan Bersenjata Yunani Memburu 8 Kapal Selam Turki di Mediterania
VIVA – Ketegangan antara militer Yunani dan Turki hingga hari ini terus terjadi di Laut Mediterania. Baru-baru ini Yunani Army Voice mengabarkan bahwa Angkatan Laut Yunani telah mendeteksi sejumlah kapal selam milik Angkatan Laut Turki muncul ke permukaan di Laut Mediterania Timur.Â
"Sebuah helikopter militer Yunani melihat kapal selam Tipe 209 Turki saat melintasi Selat Kafirea antara pulau-pulau Evia dan Andros, dan mendekati Semenanjung Attica," bunyi pernyataan Yunani Armi Voice yang dikutip VIVA Militer dari AMN, Minggu, 16 Agustus 2020.
Laporan itu pun segera ditindaklanjuti oleh tentara Yunani dengan mengaktifkan status Operasi Darurat dengan mengerahkan Angkatan Udara untuk menyisir Laut Aegea dengan sonar anti-kapal selam udara. Tidak hanya itu, Angkatan Laut Yunani pun memutuskan untuk memburu kapal selam milik Turki tersebut di perairan yang diklaim Yunani sebagai wilayahnya itu.
Tidak hanya itu, kapal perang Fregat Yunani juga telah melaporkan telah mendeteksi dua Kapal selam Turki lainnya di Barat Rhodes dilaporkan terlihat di barat Rhodes, dan satu lagi di daerah pulau Karpathos.
Army Voice Yunani memperkirakan bahwa saat ini terdapat sekitar enam hingga delapan kapal selam Turki yang beroperasi di Laut Aegea dan Mediterania mendekati pantai Yunani. Dalam laporannya, Militer Yunani menyebut situasi di Laut Mediterania saat ini sangat serius dan siap untuk eskalasi.
Namun hingga saat ini pihak Turki belum memberikan komentar terkait dengan tudingan keberadaan sejumlah kapal selam Angkatan Laut Turki itu di Laut Mediterania tersebut.Â
Baca juga :Â Gawat, Kapal Perang Prancis dan Fregate Yunani Hadang Turki
Sebagaimana diketahui, ketegangan antara Yunani dan Turki meningkat tajam sejak satu minggu terakhir belakangan ini setelah pemerintah Turki memutuskan mengirim kapal peneliti seismic Oruc Reis ke Mediterania timur untuk prakondisi memulai aktivitas penambangan sumber daya minyak dan gas di Laut Mediterania.Â
Ketegangan makin menjadi-jadi setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan pesan NAVTEX sebagai kode khusus  operasi militer pengawal kapal Oruc Reis di Laut Mediterania timur.
Kebijakan pemerintah Turki itu pun segera disikapi dengan serius oleh Athena dengan mengerahkan sejumlah kapal perang jenis fregat ke perairan Mediterania untuk menghadang aktivitas penelitian dan aktivitas militer Turki tersebut.Â
Terakhir, pada tanggal 12 Agustus lalu, fregat Yunani Limnos dan fregat Turki Kemalreis dilaporkan 'bersentuhan' satu sama lain dalam sebuah insiden di dekat kapal Oruc Reis, dengan kapal-kapal dari kedua kekuatan angkatan laut berpatroli di daerah itu. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun dengan tegas mengatakan bahwa Ankara akan melanjutkan kegiatan eksplorasi seismiknya, dan memperingatkan setiap serangan Yunani terhadap kapal-kapal Turki tidak akan terjawab.
Tidak hanya itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah mengirim sejumlah armada tempurnya untuk mendukung Yunani menghadapi Turki. Prancis telah mendatangkan dua pesawat jet jenis Rafale dan dua kapal perang Fregat Prancis Tonnere dan fregat Lafayette yang dibungkus dengan kegiatan latihan militer gabungan di perairan Mediterania.Â