Konflik Turki Yunani Memanas, Mesir Beli Kapal Perang Siluman Jerman
- VIVA Militer
VIVA – Di tengah ketegangan sengketa perairan antara Turki dan Yunani di Laut Mediterania Timur, ternyata diam-diam Angkatan Bersenjata Mesir sedang menghimpun kekuatan angkatan lautnya.
Dikabarkan negeri Firaun sedang membangun 4 kapal perang jenis fregat siluman MEKO-A200. Kapal perang itu dibuat perusahaan Jerman ThyssenKrupp Marine Systems (TKMS).
Informasi yang dihimpun VIVA Militer, Sabtu 15 Agustus 2020, tiga fregat siluman dibanguan di Pelabuhan Labrador, Bremerhaven, Jerman. Sedangkan satu lainnya dibangun di galangan kapal Alexandria.
Hanya saja militer Mesir belum biasa menggunakannya dalam waktu dekat. Ditargetkan kapal siluman multi-peran itu baru selesai dibangun empat tahun lagi.
Memang Mesir bukan negara Afrika pertama yang memiliki kapal perang jenis ini, sebab Jerman telah lebih dahulu menjual dua unit ke Angkatan Laut Aljazair dengan versi MEKO-200AN dan 4 unit ke Angkatan Laut Afrika Selatan dengan versi MEKO-A200SAB.
Memang kapal perang siluman yang dibuat Mesir ini berbeda dari yang dimiliki Aljazair dan Afrika Selatan. Sebab ada beberapa perangkat tempur lain dipasang.
Pada kapal fregat siluman Mesir dipasang 96 rudal dipandu radar Umkhonto-R dengan jangkauan tembak 60 kilometer dan ketinggian lebih dari 15 kilometer.
Di versi fregat sebelumnya hanya terpasang 32 rudal dengan dipandu radar Umkhonto-IR. Versi ini hanya memiliki daya jangkau 20 kilometer.
Perlu diketahui, ketegangan di Laut Mediterania Timur memuncak setelah Turki memutuskan melanjutkan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani. Proyek ini sempat ditunda Turki karena adanya tentangan dari Yunani terkait kesepakatan pada ZEE.
Malah Turki mendadak mengerahkan kapal-kapal perangnya ke Laut Mediterania menyusul adanya kesepakatan antara Yunani dan Mesir terkait ZEE. Turki tak terima atas kesepakatan itu dan menggelar latihan perang dengan sandi operasi NAVTEX.
Dan yang terbaru, Turki sengaja menantang Angkatan Bersenjata Yunani dengan menyebarkan foto-foto penampakan kapal eksplorasi seismik Oruc Reis yang sudah beroperasi lagi di Laut Mediterania. Namun, Kapal Oruc Reis berlayar dalam pengawalan ketat kapal-kapal perang militer Turki.
Sementara itu, situasi di Laut Mediterania Timur mencekam. Kapal-kapal perang Yunani terus mengawasi pergerakan Kapal Oruc Reis dan rombongan kapal perang Turki. Jarak armada perang kedua negara juga sangat dekat dan rentan terjadi konfrontasi senjata.
Baca: TNI Berhasil Taklukan Virus Corona yang Serang 1.308 Prajurit Secapa