Ketakutan Diamuk Militer Turki, Yunani Minta Bantuan Israel dan AS

VIVA Militer: Menlu Yunani, Nikos Dendias, dan PM Israel, Benjamin Netanyahu
Sumber :
  • Government Press Office

VIVA – Pemerintah Yunani sepertinya khawatir dengan peningkatan aktivitas militer Turki di Laut Mediterania. Kemarahan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan pasca insiden antara kapal perang militer Yunani dan Turki, membuat Yunani mengambil langkah meminta dukungan Israel.

Israel Kelabakan Lawan Houthi, AS Murka Bantu Gempur Ibu Kota Yaman

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, disebutkan bahwa terjadi insiden di Laut Mediterania Timur saat kapal perang F451 Limnos bertabrakan dengan kapal perang Angkatan Laut Turki, F247 Kemal Reis. Pasca insiden, kapal perang milik Turki dikabarkan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Sementara itu, geramnya Erdogan tak lepas dari aksi armada laut militer Yunani yang menembaki kapal sipil milik warga Turki di wilayah yang sama.

Israel Berlakukan Jam Malam dan Tutup Toko-toko di Kota Deir Istiya Tepi Barat

Ancaman Erdogan ditanggapi serius oleh pemerintah Yunani. Menurut laporan Axios.com yang dikutip VIVA Militer, Menteri Luar Negeri Yunani, Nikos Dendias, terbang ke Tel Aviv untuk bertemu langsung dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi.

Dendias meminta dukungan Israel untuk melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo. Maksudnya tak lain adalah mengharapkan bantuan Israel dan Amerika untuk menghadapi militer Turki di Laut Mediterania.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

Ambisi Turki untuk melakukan eksplorasi minyak dan gas di Laut Aegea, membuat Yunani merasa kedaulatannya dilanggar. Sadar bahwa kekuatan militernya kalah jauh dari Turki, maka Dendias mewakili negaranya meminta dukungan kepada dua sekutunya, Israel dan AS.

Sebelumnya, militer Prancis juga sudah mengerahkan armadanya ke Laut Mediterania Timur untuk mendukung Turki. Di bawah komando Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pasukan militer Prancis mengirim sejumlah kapal perang dan jet tempur ke wilayah tersebut.

Dalam laporan lainnya, Dendias akan segera bertemu dengan Pompeo di Wina, untuk membicarakan masalah ini. Tak hanya Pompeo, kabarnya sejumlah menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa (UE) akan melakukan pertemuan darurat untuk menyikapi hal ini.

Ilustrasi boikot.

Daftar Produk Boikot di Medsos Belum Tentu Benar! Pakar: Banyak PHK, Jangan Sampai yang Kena Saudara Sendiri

Gerakan boikot sengaja diviralkan untuk menekan perekonomian Israel agar berhenti menjajah tanah Palestina. Masyarakat dunia dari berbagai golongan larut dalam euforianya

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024