Cegah Invasi Militer China, Taiwan Pesan Rudal Jelajah dari Amerika

VIVA Militer: Rudal anti-kapal Hsiung Feng III militer Taiwan
Sumber :
  • South China Morning Post (SCMP)

VIVA – Sejumlah upaya dilakukan pemerintah Republik China (Taiwan) untuk mencegah agresi militer China. Taiwan akan terus melakukan perlawanan terhadap aksi militer Republik Rakyat China (RRC), sebagai garda terdepan memuluskan ambisi Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis China (CCP) mencaplok wilayahnya.

'Taiwan Waves of Wonder', Cara Pemerintah Taipei Tarik Wisatawan Indonesia

Dalam berita VIVA Militer sebelumnya, pasukan Angkatan Bersenjata Republik China (ROC Armed Forces) meningkatkan persiapaannya setelah mengetahui aktivitas armada tempur Tentara Pembebasan Rakyat China yang kian padat. Armada tempur militer China seperti yang diketahui sudah bersiaga penuh di wilayah tenggara garis pantai Taiwan.

Menyikapi tindakan musuh yang sudah di depan mata, Taiwan pun mengambil sejumlah langkah untuk mengadang kemungkinan invasi militer China. Salah satunya adalah rencana membeli rudal jelajah dari Amerika Serikat (AS).

Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

Menurut laporan yang diperoleh VIVA Militer dari Taiwan News, saat ini pemerintah Taiwan lewat perwakilannya di Amerika, Hsiao Bi-khim, tengah melakukan komunikasi intensif terkait rencana pembelian senjata mematikan itu.

VIVA Militer: Helikopter tempur militer Taiwan

Presiden China Xi Jinping: Solusi Dua-Negara Fundamental untuk Perdamaian Palestina

Taiwan dan AS melakukan kerjasama untuk memperkuat kemampuan perang asimetris, dengan menambahkan rudal jelajah dan ranjau laut untuk mencegah agresi militer China. Dengan penambahan kekuatan, militer China harus berpikir dua kali untuk melakukan serangan ke wilayah Taiwan.

"(Landasan pertahanan Taiwan adalah kemampuan asimetris) dengan biaya hemat tetapi cukup mematikan dan menjadi penghalang, untuk membuat pertimbangan invasi (militer China). Itu bisa menjadi sangat menyakitkan," ujar Hsiao.

Di samping itu, Hsiao juga menyatakan bahwa bagian penting lainnya adalah militer Taiwan harus merestrukturisasi dalam hal peningkatan keamanan siber, termasuk kemampuan perang siber. Dalam pandangannya, Hsiao menyebut bahwa perekrutan, pelatihan, dan retensi talenta siber sudah masuk dalam aspek kritis.

BACA: Penembak Misterius Serang Helikopter Militer Amerika
 

Politikus Partai Demokrat AS dari Connecticut, Jim Himes

5 Legislator AS dari Partai Demokrat Kompak Terima Ancaman Bom di Rumahnya

Lima anggota parlemen Partai Demokrat AS dari Connecticut, pada Kamis, 28 November 2024, menjadi sasaran ancaman bom di rumah mereka.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024