Latihan Perang Militer AS-Korsel di Tengah Bahaya Pandemi COVID-19
- SCMP
VIVA – Amerika Serikat (AS) akan tetap menggelar latihan militer tahunan dengan Korea Selatan (Korsel) meski pandemi COVID-19 masih belum berakhir. Latihan perang bisa membuat Korsel belajar tentang bagaimana mengambil alih peran utama dari AS untuk operasi masa perang.
Latihan tempur pos komando disimulasikan dengan menggunakan komputer. Hal ini dilakukan karena dampak dari penyebaran virus asal China. Latihan militer tahunan akan berlangsung dari 16 Agustus hingga 28 Agustus 2020.
“Kami tidak terlalu mengomentari pelatihan yang akan dilaksanakan, tapi lebih memandang jika pelatihan sebagai rutinitas yang terus dilakukan oleh semua militer profesional untuk menjaga kepercayaan, kemahiran, dan kesiapan,” kata salah satu perwakilan dari pasukan AS dan Korea dikutip VIVA Militer dari Army Times, Kamis 13 Agustus 2020.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan keinginannya untuk melakukan uji kemampuan operasional, yang diikuti dengan uji kemampuan misi. Dengan harapan bahwa Korsel akan segera mengambil alih kendali atas operasi masa perangnya dendiri.
“Kami sedang melihat ke arah transfer OPCON (Kontrol Operasional), dan kami ingin memastikan bahwa kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tempat itu dengan memastikan bahwa kemampuan itu ada untuk pasukan Republik Korea,” kata juru bicara Departemen Pertahan AS, Jonathan Hoffman.
Amerika dan Korea Selatan dijadwalkan untuk melakukan dua latihan utama setiap tahunnya, yakni pada Maret dan Agustus. Namun pada Maret, latihan militer tahunan itu dibatalkan mengingat penyebaran virus COVID-19 yang sangat cepat dan masif. Sehingga Korsel dan AS hanya melakukannya pada bulan Agustus.
Dalam beberapa tahun terakhir, latihan tersebut telah dikurangi secara signifikan. Terutama dari simulasi komputer. Karena, Presiden Donald Trump berjanji untuk bernegosiasi tahun 2018 dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Latihan musim gugur tahun lalu, menguji kemampuan operasional awal yang mensimulasikan kepemimpinan Korea Selatan mengambil kembali kendali operasional pasukan mereka, selama perang dengan Korea Utara.
Baca: Identitas Mayat Marinir Amerika Tanpa Nama Akhirnya Terungkap