Tak Takut Amerika, Serbia Nekat Mau Beli Sistem Rudal Canggih China

VIVA Militer: Sistem rudal pertahan udara milik China.
Sumber :

VIVA – Di tengah ancaman sanksi yang diberlakukan Amerika, Serbia berencana membeli sistem rudal pertahanan udara canggih milik China.

Kapal Induk Terkuat AS Diserang Houthi di Laut Merah

Menurut Presiden Aleksandar Vucic, Serbia mempertimbangkan membeli sistem rudal pertahanan udara FK-3.

"Kami berencana membeli sistem FK-3 versi ekspor dari sistem anti-pesawat HQ-22 jarak menengah generasi terakhir China," kata dia dilansir VIVA Militer dari DFS, Rabu 12 Agustus 2020.

Ini Sosok Hendy Antariksa, Jenderal Sat-Gultor 81 Kopassus yang Kini Jabat Dankoopssus TNI

Sebenarnya bukan kali ini saja Serbia berbisnis senjata dengan China. Toh sebelumnya Serbia telah membeli enam unit drone serang sekaligus pengintai CH-92A dari China untuk memperkuat persenjataan militer Serbia.

Dengan pembelian drone itu, Serbia menjadi negara Eropa pertama yang memakai pesawat tanpa awak buatan China.

Menkes Budi Gunadi Sebut HMPV Bukan Virus Mematikan

Rencana pembelian sistem rudal pertahanan udara dari China itu mendapat respons dari Kedubes Amerika di Beograd. Mereka mengingatkan Vucic tentang ancaman sanksi.

Namun, Vucic tak menggubris ancaman itu. Sebab menurutnya tak ada negara manapun yang bisa menghalangi Serbia melakukan pembelian senjata China.

"Setiap kali kami memutuskan untuk membeli sesuatu, seseorang memiliki sesuatu yang menentangnya. Kami akan membuat keputusan sebagai negara yang merdeka dan berdaulat," kata Vucic.

Perlu diketahui, selain berbisnis alat pertahanan dengan China, selama ini Serbia juga menjalin kerjasama dengan Rusia. Sejauh ini Serbia telah membeli pesawat dan kendaraan lapis baja dari Rusia.

Baca: Mesir Bisa Picu Perang Besar Turki dan Yunani di Mediterania

VIVA Militer: Prajurit Satgas Yonif 512/QY jadi guru di daerah perbatasan Papua

Pasukan Semut Hitam TNI AD 'Serbu' SD di Daerah Perbatasan Papua

Selain tugas operasi di perbatasan, prajurit Satgas 512/QY itu juga mengajar untuk siswa SD di daerah terpencil Papua

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025