Genting, Yunani Minta Pasukan Perang Turki Mundur dari Mediterania

VIVA Militer: Kapal perang Angkatan Laut Yunani dan Turki
Sumber :

VIVA – Pemerintah Yunani mengambil keputusan cepat terkait semakin gentingnya tensi antara Angkatan Laut negeri dewa itu dengan militer Turki terkait sengketa wilayah perairan di Laut Mediterania Timur.

Ini Dia Sosok yang Paling Ditakuti dan Disegani di Pasukan Elite Militer Indonesia, Dijuluki Bapak Kopassus

Dalam siaran resmi yang didapatkan VIVA Militer, Senin 10 Agustus 2020, Pemerintah Yunani menyerukan agar Turki segara menghentikan segala provokasi militer di Perairan selatan Pulau Megisti.

Dan Yunani memerintahkan militer Turki untuk menarik semua armada perangnya agar tidak terjadi konfrontasi bersenjata dengan militer Yunani.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

"Kami menyerukan kepada Turki untuk segera mengakhiri tindakan ilegalnya yang merusak perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut," tulis Pemerintah Yunani.

Yunani menyatakan tidak akan gentar menghadapi kekuatan armada laut Turki jika pun sampai terjadi pertempuran. Dan Yunani tak akan mau digertak oleh Turki dengan kekuatan angkatan bersenjata seperti yang saat ini terjadi di Laut Mediterania.

TNI AL Kerahkan 19.793 Pasukan dan Sejumlah Kapal Perang Andalan untuk Distribusikan Logistik Pilkada 2024

"Yunani tidak akan menerima pemerasan apa pun. Itu akan mempertahankan kedaulatan dan hak kedaulatannya," tulis Pemerintah Yunani.

Menurut Pemerintah Yunani, tindakan Turki tetap melanjutkan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani adalah tindakan ilegal dan melanggar hukum internasional.

"Hanya berdasarkan Hukum Internasional, Hukum Maritim Internasional dan aturan bertetangga yang baik, telah mencapai kesepakatan setelah negosiasi dengan negara-negara tetangga, tentang penetapan Zona Ekonomi Eksklusifnya. Ini telah menyatakan kesiapannya untuk berdialog, untuk melanjutkan dengan demarkasi yang sesuai dengan tetangga lainnya berdasarkan Hukum Laut Internasional," tulis Pemerintah Yunani.

Bagi Yunani, sikap Turki yang tak mau mengakui perjanjian ZEE antara Yunani dan Mesir adalah sikap yang tak baik.

"Mengutip penandatanganan Perjanjian ZEE yang legal antara Yunani dan Mesir, Turki meninggalkan dialog bahkan sebelum dimulai dan menggunakan praktik-praktik berabad-abad yang lalu, mengikuti taktik jalan buntu untuk mencoba menciptakan agar keinginan mereka tercapai," tulis Pemerintah Yunani.

Sementara itu, saat ini situasi di sekitar Perairan Pulau Kastellorizo kian mencekam. Armada perang Turki dan Yunani kini sudah saling berhadap-hadapan dalam jarak berbahaya. Perang sudah di ujung tanduk terjadi.

Apalagi kapal eksplorasi seismik Oruc Reis Turki juga mulai bergerak di bawah pengawalan ketat armada tempur Angkatan Laut Turki.

Tak cuma itu saja, Turki mendadak mengerahkan pasukan secara besar-besaran ke perairan tersebut dengan alasan akan menggelar latihan perang yang diberi nama Operasi NAVTEX.

Baca: Mencekam, Kapal Militer Turki dan Yunani Hadap-hadapan Siap Perang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya