Yunani dan Mesir Tegang, Turki Kerahkan Armada Perang ke Mediterania
VIVA – Ada sebuah kejadian menarik baru saja terjadi, semua kapal perang milik Angkatan Laut Turki mendadak ditarik mundur dari misi NATO dan langsung dikerahkan menuju ke Laut Mediterania bagian timur.
Pergerakan kapal-kapal perang Turki mulai terdeteksi sejak 7 Agustus 2020, kapal-kapal perang yang didukung pasukan khusus Angkatan Laut Turki (SAT-SAS) bergerak cepat menuju Laut Mediterania.
Kapal-kapal perang itu sebelumnya sedang menjalankan misi NATO di Perairan Laut Hitam. Namun semua bergerak menyusul perintah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk melanjutkan eksplorasi survei seismik yang digagas Stasiun Antalya Navtex di selatan dan timur Pulau Kastellorizo Yunani.
Proyek ini sempat ditunda Turki karena adanya tentangan dari Yunani terkait kesepakatan pada zona ekonomi eksklusif (EEZ).
Informasi yang diterima VIVA Militer, Minggu 9 Agustus 2020, tak cuma Angkatan Laut, Turki juga akan mengerahkan pesawat tempur. Turki diduga memang tidak akan menyerang Yunani atau Mesir.
Karena disebutkan pengerahan armada militer ke Mediterania bagian timur terkait rencana latihan perang besar-besaran yang mendadak digelar Turki mulai 10 hingga 11 Agustus 2020, latihan militer ini diberi sandi NAVTEX
Turki mengumumkan latihan perang ini sebagai tanggapan atas kesepakatan yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir tentang pembatasan yang disebut "wilayah yurisdiksi maritim".
Kementerian Luar Negeri Turki menolak perjanjian yang ditandatangani antara Yunani dan Mesir, mengklaim bahwa itu melanggar landas kontinen Turki, dan menegaskan bahwa Ankara tidak akan mengizinkan kegiatan apa pun di dalam wilayah yang disebutkan di atas, dan tidak diragukan lagi akan terus mempertahankan hak-haknya yang sah dan orang-orang Siprus Turki di Mediterania timur.
Baca: Gagal Culik Presiden, 2 Eks Pasukan Khusus Amerika Dipenjara 20 Tahun