Ini 8 Jenderal China Yang Bertanggung Jawab Atas Konflik Dengan India

VIVA Militer: Pasukan Perdamaian PBB China ke-19
Sumber :
  • Daily People

VIVA – Konflik perbatasan antara China dan India terus meningkat. Baik China maupun India hingga hari ini masih mengklaim bahwa garis perbatasan Line of Actual Control (LAC) 1597 km di sepanjang Ladakh masuk dalam peta wilayah atau teritori mereka. Bahkan, kedua negara itu hingga saat ini masih mengkonsentrasikan pasukan militernya di sepanjang perbatasan.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

Pertarungan berdarah sempat terjadi pada bulan Mei 2020 lalu, meski tidak ada perang munisi dari kedua pasukan militer mereka, konflik perbatasan itu sudah menewaskan sekitar 20 tentara India dan melukai puluhan tentara India lainnya. 

China tidak merilis secara resmi jumlah korban jiwa yang dialami akibat bentrok berdarah di Ladakh beberapa waktu lalu itu, tapi sebagian sumber meyakini dari pihak Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) juga ada yang menjadi korban atas bentrokan maut yang bersenjatakan pentungan-paku itu. 

Digembleng Sebulan Lebih, 27 Prajurit Wanita Angkatan Laut Dapat Brevet Terjun Payung Free Fall dari Wakasal

Pada kesempatan kali ini, Minggu, 9 Agustus 2020 akan mencoba mengulas profil singkat delapan jenderal militer China yang dianggap paling berpengaruh atas terjadinya konflik antara China dan India di Ladakh. Berikut profil delapan jenderal Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang dikutip VIVA Militer dari Hindustan Times dan beberapa sumber lainnya :  

1. Komandan Teater Barat, Jenderal Zhao Zhongqi.
Jenderal Zhao dikenal sebagai seorang jenderal yang memiliki keahlian dalam pengintaian khusus. Dia diangkat oleh Presiden China, Xi Jinping menjadi Komandan Teater Barat PLA pada tanggal 1 Februari 2016 silam.

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

Jenderal Zhao tercatat pernah ditugaskan ke 118 resimen dari 14 tentara kelompok yang berbasis di Chengdu (yang telah dibubarkan) di tahun 1970. Dia adalah bagian dari unit pengintaian selama perang Vietnam-China pada 1979 dan melakukan operasi khusus dan misi pengintaian bernilai tinggi untuk PLA. 

Dia juga sempat menjabat sebagai penasihat militer untuk Tanzania pada tahun 1988 sebelum menjadi Komandan Brigade Gunung 52 di Distrik Militer Tibet. Jenderal Zhao juga pernah memimpin Tentara kelompok ke-13 di Kunming di wilayah militer Chengdu sebelum menjadi Kepala Staf Wilayah militer Jinan yang meliputi provinsi Shandong dan Henan. Kemudia dia dipromosikan menjadi Letjen pada 2009, Zhao yang kemudian menjadikan dirinya sebagai Komandan Distrik Militer Jinan pada 2015, kemudian ditunjuk menjabat Komandan Teater Barat dengan pangkat jenderal penuh pada 2016.

Meskipun saat ini komandan teater PLA itu baru memasuki masa pensiun di usianya ke 65 tahun ini, Jenderal Zhao merupakan orang yang pertama kali membawa pasukan militer China untuk menyeberangi perbatasan India, Ladakh pada bulan April lalu yang berujung pada bentrok antara pasukan militer China dan India pada Mei 2020 lalu.

2.  Komandan Komando Teater Barat Angkatan Darat PLA, Letnan Jenderal Xu Qiling. 
Letjen Xu Qiling dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab karena telah mengerahkan tank dan senjata artileri besar di daerah Aksai Chin yang saat ini telah diduduki pasukan militer PLA. 

Angkatan Darat PLA bertanggung jawab tidak hanya atas elemen artileri saja, tetapi Komando Teater Barat ini juga mempersiapkan amunisi pertahanan udara China, termasuk senjata anti-pesawat dan rudal permukaan ke udara serta rudal jarak jauh. 

VIVA Militer: Parade militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)

3. Komandan Komando Teater Barat Angkatan Udara PLA, Letjen Wang Qiang.
Sebagai orang nomer satu di Angkatan Udara PLA, Letjen Wang dianggap sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam operasi memberikan dukungan udara ke PLA dengan empat divisi tempur, satu divisi transportasi, dan satu divisi pembom yang saat ini telah bersiap menggempur pertahanan India dari pangkalan udara Tibet.

Dia telah memegang serangkaian tugas komando di Angkatan Udara PLA. Dia tercatat pernah menjabat di berbagai posisi di Komando Teater Barat sejak 2016 termasuk Wakil Kepala Staf, Kepala Staf dan Wakil Panglima Angkatan Udara. Dia diangkat sebagai Panglima Angkatan Udara PLA di Teater Barat pada Desember 2019.

4. Komandan Distrik Militer Tibet, Letjen Haijiang Wang. 
Letjen Haijiang dipercaya oleh Xi Jinping sebagai orang nomer satu di Distrik Militer Tibet sejak 10 Desember 2019 lalu. Dia bergabung dengan tentara pada tahun 1977 dan dianugerahi Penghargaan Kelas Satu dalam perang Vietnam-Tiongkok di mana Tiongkok berada di ujung tanduk. 

Dalam karir militernya, Dia telah memegang serangkaian posisi termasuk Wakil Komandan Distrik Militer Xinjiang Selatan, yang bertanggung jawab atas pertahanan Aksai Chin yang disengketakan antara militer China dan India saat ini. 

Sebelum ditunjuk sebagai Komandan Distrik Militer Tibet, Dia sempat menjabat wakil komandan distrik militer Tibet pada tahun 2016 silam. Dia telah menerbitkan beberapa makalah tentang aspek fisik dan taktis pelatihan di daerah pegunungan, dan pentingnya struktur pertahanan di Tibet. Dia dikenal sebagai tentara China yang ahli dalam misi patroli dan pengintaian.

5. Komandan Distrik Militer Xinjiang, Letjen Liu Wanglong.
Letjen Liu adalah orang yang dianggap paling bertanggung jawab di provinsi Xinjiang yang didominasi Muslim Uighur dan seringkali bergolak. Jenderal berusia 58 tahun itu telah bertugas di daerah ini sejak 2008. Sebelumnya Dia pernah menjabat sebagai Komandan Distrik Militer Gansu pada 2016 dan menjadi Komandan Xinjiang pada 2017. Dia dipromosikan menjadi Letnan Jenderal pada Juli 2018. Penilaian militer Liu akan sangat penting bagi Komandan Teater Zhao Zongqi.

Tentara China.

6. Komandan Distrik Militer Xinjiang Selatan, Mayor Jenderal Liu Lin.
Mayjen Liu dikenal di India sebagai salah satu delegasi militer China ketika perundingan maraton dengan Komandan Korps XIV Angkatan Darat India, Letjen Harinder Singh yang dilakukan di Moldo dan Chusnul beberapa waktu lalu.

Mayjen Liu Lin dikenal sebagai seorang komandan artileri China. Jenderal Liu berpartisipasi dalam parade militer Zurihe pada tahun 2017 sebagai pemimpin tim artileri self-propelled. Dia adalah komandan dari 8 divisi Militer Xinjiang sebelum dipromosikan menjadi mayor jenderal pada tahun 2015 lalu. Dia ditunjuk untuk mengambil alih komando Distrik Militer pada 2019 setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Komando Distrik Militer Xinjiang Selatan.

Pasukan Mayjen Liu lah yang terlibat dalam beberapa kali bentrokan dengan Tentara India di Sungai Kugrang, Gogra dan Pangong Tso selama ini.

7. Komandan Distrik Militer Qinghai, Mayor Jenderal Liu Geping.
Mayor Jenderal Liu diangkat sebagai Komandan Distrik Militer Qinghai pada April 2020 lalu setelah dipromosikan pada Juli 2017. Dia pernah bertugas di sub-distrik militer Ngari menghadapi Demchok di sektor Ladakh. Dia adalah komandan departemen produksi dan konstruksi militer pada tahun 2017. Dia juga dianggap sebagai salah satu kunci dalam pertempuran panjang antara China dan India ini.

8. Komandan Distrik Militer Sichuan, Mayor Jenderal Qu Xinyong.
Mayjen Xinyong diangkat sebagai Komandan Distrik Militer Sichuan pada tanggal 21 April 2020 lalu. Komandan kelahiran Shandong 59 tahun lalu itu pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Infanteri 31 pada tahun 2013 silam. Dia juga pernah menjabat sebagai Wakil Komandan Distrik Militer Yunan pada tahun 2014, dan pernah juga menjabat Komandan Distrik Militer Qinghai pada tahun 2017.

Baca : Awas, Perang China - India Kemungkinan Akan Kembali Pecah di Ladakh

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya