Bos Majalah Playboy Pernah Masuk Sekolah Pembunuh Tentara Amerika

VIVA Militer: Pemilik majalah Playboy, Hugh Hefner (tengah)
Sumber :
  • ABC News

VIVA – Siapa yang tak kenal dengan sosok seorang mendiang Hugh Hefner. Semasa hidupnya, pria kelahiran Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS), begitu terkenal sebagai pendiri dan bos besar majalah pria dewasa, Playboy. Bergelimang harta dan dikelilingi wanita seksi nan cantik, ternyata Hefner punya sisi garang saat menjadi personel militer.

Daging Wagyu hingga Golongan Listrik 3.500 VA ke Atas Bayar PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai Januari 2025

Lahir pada 9 April 1926, Hefner adalah pemuda yang cerdas. Menurut laporan Military.com yang dikutip VIVA Militer, saat masih sekolah Hefner memiliki tingkat Kecerdasan Intelektual (IQ) 152. Bakat jurnalis Hefner disebut sudah terlihat sejak kecil. Saat duduk di bangku sekolah menengah atas, Hefner bahkan mendirikan sebuah surat kabar sekolah. 

Pada 1944, Hefner lulus. Sedikit membingungkan, sementara punya ketertarikan di bidang jurnalistik Hefner malah memilih untuk bergabung dengan Angkatan Darat AS (US Army).

Jelang Musim Libur Sekolah, Penumpang Whoosh Tembus 23 Ribu Orang per Hari

Selama pendidikan dasar militer, Hefner yang memang punya kecerdasan di atas rata-rata orang biasa, mampu menorehkan prestasi. Bagaimana tidak, Hefner dengan berani menghadapi tes militer saat ditembaki dan dilempari granat betulan.

Kegilaan yang ada di sekolah militer Angkatan Darat AS bahkan sampai dijuluki "Killer College" atau dalam Bahasa Indonesia berarti "Sekolah Pembunuh".

Menteri Kebudayaan Isyaratkan Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah

Meski berada di dunia militer, Hefner tak melupakan minat dan bakatnya. Bersama Angkatan Darat Amerika, Hefner menduduki posisi sebagao juru tulis infanteri. Yang terkenal adalah, saat Hefner menggambar sebuah kartun dan menyumbangkannya ke Camp Adair, Oregon, dan Camp Pickett, Virginia.

Setelah dua tahun menjadi tentara, baru lah Hefner menekuni bakatnya. Hefner memilih masuk kelas seni di Institut Seni Chicago, dan mendapatkan gelar sarjana di Universitas Illinois Urbana-Champign.

Hefner kemudian sempat bekerja sebagai copywriter di majalah Esquire. Tetapi, pada akhirnya Hefner memilih angkat kaki dari majalah itu setelah permintaan kenaikan gaji $5 nya ditolak. Dengan ambisi ingin memililki majalah dengan namanya sendiri, Hefner akhirnya mendirikan majalah Playboy.

"Saya ingin membaca majalah yang sedikit lebih canggih, dan sangat berfokus pada hubungan romantis antara lawan jenis dari sudut pandang laki-laki," kata Hefner dikutip VIVA Militer dari GANTNews.

Majalah Playboy maju pesat, pundi-pundi harta Hefner semakin penuh, dan banyak wanita-wanita cantik lagi seksi mengelilinginya. Hefner pun mengubah penampilannya yang sangat khas, dengan menggunakan piyama. Di sisi lainnya, selalu ada cerutu di apit bibirnya, sementara kaum hawa dibiarkan menggerayanginya.

Hidup mewah di istana megah miliknya, bukan berarti hidup Hefner selalu bahagia. Pada 1963 ia pernah ditangkap polisi lantaran ada tuduhan asusila terhadapnya. Hefner pernah tiga kali bercerai, dan pada akhirnya memilih berpacaran dengan wanita-wanita muda yang usianya jauh di bawahnya.

Meski terlihat flamboyan, kerja keras dan militansi Hefner saat merintis usahanya adalah gambaran salah satu pelajaran yang didapatnya di dunia militer. Pada 27 September 2017, Hefner menghembuskan nafas terakhirnya di istana pribadinya pada usia 91 tahun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya