Gara-gara Salah Tembakan Rudal, Iran Merugi

VIVA Militer: Rudal balistik Iran
Sumber :
  • The National Interest

VIVA – Masih ingatkah anda dengan peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina Interational Airlines (UIA) jenis Boeing 737-800 dengan nomer penerbangan PS752 yang meledak secara misterius di Taheran, Iran pada 8 Januari 2020 silam. 

Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Akan Tindak Tegas Personel yang Terlibat LGBT

Iya, pesawat tujuan Kiev, Ukraina yang membawa sekitar 176 masyarakat sipil itu ternyata meledak dan jatuh karena tembakan rudal pasukan Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) selang beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini, Iran. 

Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Mohsen Baharvand pun pada akhirnya mengakui bahwa pesawat Ukraina Airlines itu jatuh akibat dua rudal anti-pesawat yang bernama TOR buatan Rusia milik Angkatan Bersenjata Iran secara tidak sengaja menyasar 'burung baja' itu di langit Taheran.

Mayday, Kapal Evakuasi Pasukan Rusia di Suriah Tenggelam

Menurut Baharvand, dua rudal anti-pesawat itu salah sasaran dikarenakan kelalaian operator atau human error. Atas insiden salah tembak itu, 176 awak pesawat tewas seketika.

Baharvand mengatakan, pemerintah Iran akan bertanggung jawab atas insiden salah tembaknya dua rudal anti-pesawat TOR milik Angkatan Bersenjata Iran itu. Dia bersedia untuk membayar segala kerugian atau kompensasi kepada para keluarga korban tewas yang disebabkan dari insiden salah tembak rudal yang menyebabkan jatuhnya pesawat Ukraina Airlines itu. 

Jelang Malam Natal 2024, Pemerintah Pastikan Situasi Aman dan Kondusif

"Tetapi kriteria pembayaran harus ditentukan. Kami telah memberi tahu rekan-rekan Ukraina bahwa kriteria kami (mengenai pembayaran kompensasi) adalah dokumen internasional (dan organisasi) yang menjadi anggotanya dan komitmen kami," kata Mohsen Baharvand dikutip VIVA Militer dari Tasnim News, Kamis, 6 Agustus 2020.

 Puing pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Ukraina International Airlines

Namun, Baharvand belum menjelaskan secara rinci tentang nominal pembayaran yang akan dibayarkan oleh pemerintah Iran atas insiden salah tembak yang memalukan itu. 

Menurut Baharvand, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba sudah melakukan komunikasi melalui sambungan seluler secara langsung pada hari Rabu kemarin, 5 Agustus 2020 terkait dengan rencana pertanggungjawaban pemerintah Iran itu. 

Menurutnya, keduanya telah bersepakat untuk membahas lebih lanjut tentang besaran kompensasi yang harus dibayarkan pemerintah Iran pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada bulan Oktober mendatang di Taheran, Iran.

Untuk diketahui, insiden salah tembak Angkatan Bersenjata Iran itu terjadi ketika Tentara Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) tengah melakukan serangkaian serangan balasan ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) atas tewasnya komandan perang Iran, Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh oleh serangan pesawat tanpa awak (drone) milik Amerika Serikat (AS) pada tanggal 3 Januari 2020 di dekat Bandara Internasional Baghdad. 

Selain telah membunuh Jenderal Qassem Soleimani, serangan pesawat tanpa awak AS itu juga telah membunuh sejumlah personil militer Iran lainnya, termasuk komandan kedua kelompok anti-terorisasi Mobilisasi Populer (PMU) Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.  

Hingga hari ini Iran masih menyimpan luka mendalam atas insiden penyerangan tersebut. Bahkan, Iran menegaskan akan melakukan aksi balas dendam atas wafatnya Jenderal Soleimani kepada Amerika dan sekutunya di masa mendatang.

Baca : Amerika dan Israel Terancam,Iran Akan Balas Kematian Jend. Soleimani

VIVA Militer: Sistem rudal pertahanan udara S-300 militer Rusia

Rusia Pindahkan Rudal Canggih dari Suriah ke Benghazi dan Tobruk

Mobilisasi rudal canggih dilakukan Rusia sejak 2019.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2024