Mengejutkan, PM Irak Dituduh Bantu Amerika Bunuh Jenderal Soleimani

VIVA Militer: PM Irak, Mustafa Al-Kadhimi.
Sumber :

VIVA – Brigade Hizbullah telah mengeluarkan pernyataan yang benar-benar bikin panas hubungan Iran dan Irak terkait pembunuhan Komandan Quds, Jenderal Qassem Soleimani.

Ketegangan di Korsel Pasca Presiden Yoon Deklarasi Darurat Militer, Heli dan Tentara ke DPR

Pernyataan itu dilontarkan Komandan Keamanan Hizbullah, Abu Ali Al-Askary. Dia menuduh Perdana Menteri Irak, Mustafa Al-Kadhimi terlibat dalam pembunuhan Jenderal Soleimani di Bandara Internasional Baghdad pada awal Januri 2020.

Kantor berita AMN dikutip VIVA Militer, Senin 3 Agustus 2020 menulis, bahwa Al-Askary menuduh Mustafa Al-Kadhimi telah memberikan fasilitas kepada Amerika dan Israel untuk membunuh Jenderal Soleimani.

Prabowo Mau ke Kupang, Brigadir Jenderal TNI Joao Xavier Barreto Nunes: Jangan Ada Kesalahan..

Menurutnya, Mustafa Al-Kadhimi terlibat dalam perencanaan pembunuhan sadis terhadap Jenderal Soleimani sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Intelijen Umum Irak.

"Mustafa Al-Kadhimi, ketika dia adalah kepala Intelijen Umum Irak, memfasilitasi pembunuhan Soleimani dan Muhandis," katanya.

Mutasi Pejabat TNI, Kolonel Rangkuti Ditarik ke Papua Gantikan Juniornya Letkol Kamto

Askary menyatakan, Hizbullah akan melakukan pembalasan atas perbuatan Mustafa Al-Kadhimi itu. "Mereka tidak akan luput dari hukuman dengan cara apa pun dan terlalu lama," kata Askary.

VIVA Militer: PM Irak, Mustafa Al-Khadimi dan Presiden Iran, Hasan Rohani.

Pernyataan Askary ini tentu saja cukup mengejutkan bagi kedua negara, sebab Iran dan Irak baru saja melakukan pertemuan kenegaraan. Mustafa Al-Kadhimi untuk pertama kali berkunjung ke Teheran.

Jenderal Soleimani dibunuh militer Amerika saat sedang bersama sejumlah pejabat militer Irak dalam perjalanan dekat bandara. Mobilnya dirudal Amerika menggunakan drone dan Jenderal Soleimani tewas dalam kondisi mengenaskan.

Beberapa hari setelah pembunuhan itu, militer Iran langsung membalas perbuatan Amerika, mereka merudal markas militer Amerika di Irak.

Tak cukup sampai di situ, militer Iran juga telah menangkap dan mengeksekusi mati sejumlah warga Iran yang telribat sebagai mata-mata dalam rencana pembunuhan itu. Bahkan yang paling dahsyat lagi, Iran telah menerbitkan surat penangkapan terhadap Presiden Donald Trump karena dituduh sebagai dalang dari pembunuhan itu.

Kasus pembunuh terhadap Jenderal Soleimani mendapat kecaman dunia, sebab Amerika telah melanggar hak asasi manusia, menyerang seseorang dengan kekuatan militer dalam kondisi korban tak berdaya dan tidak membahayakan keamanan. Amerika dituduh sebagai pengecut karena membunuh jenderal militer Iran saat dalam kondisi tidak perang.

Baca: Tentara Temukan Burung Murai Batu Misterius Berharga Miliaran di Semak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya