Tank Marinir Tenggelam, 8 Prajurit Amerika Hilang Ditelan Pasifik
- Military
VIVA – Korps Marinir Militer Amerika telah melakukan pencarian selama 40 jam untuk mencari 8 prajuritnya usai mengalami kecelakaan kendaraan tempur amfibi (AAV). Kecelakaan terjadi sejauh 1 atau 2 kilometer dari salah satu pantai di Pulau San Clemente.
Sehingga kendaraan seberat 26 ton itu tenggelam di Samudra Pasifik yang kedalamannya mencapai ratusan meter, untuk itu para penyelam penyelamat tidak dapat mencapai jatuhnya kendaraan AAV yang tenggelam.
“Dengan berat hati saya memutuskan untuk memberhentikan upaya pencarian dan menyimpulkan bahwa mereka tewas dalam kecelakaan itu,” kata Kolonel Christopher Bronzi dikutip VIVA Militer dari Military Senin 3 Agustus 2020.
Sebanyak 16 tentara yang berada di dalam kendaraan AAV itu selama latihan rutin yang digelar dekat Pulau San Clemente. Ketika bagian dalam mulai terisi air di lepas pantai San Diego, 8 dari 16 prajurit berhasil melarikan diri.
Namun dari 8 prajurit yang berhasil selamat, sebanyak 3 prajurit meninggal dunia dan 2 lainnya masih dalam keadaan kritis. Sementara itu 3 lainnya dalam kondisi sehat dengan trauma.
Korps Marinir belum merilis identitas prajurit yang meninggal karena menunggu pemberitahuan dari keluarga. Kecelakaan itu mendorong jenderal Korps Marinir untuk menarik semua armada AAV yang sudah berusia puluhan tahun.
"Saya tahu kita semua dalam keluarga USMC sangat sedih setelah pengumuman berakhirnya operasi SAR. Doa kami terus bersama keluarga dan teman-teman dari 8 prajurit yang tewas,” ucap Komandan Jenderal David Berger melalui akun media sosial Twitter miliknya.
Kejadian kecelakaan kendaraan AAV ini ternyata sudah pernah terjadi sebelumnya pada bulan September 2017 lalu akibat kebakaran yang menyebabkan 15 prajurit terluka.
Kemudian pada bulan Januari 2011 silam, kendaraan AAV juga mengalami kecelakaan yang tengah mengadakan sesi latihan. Kendaraan itu tenggelam di lepas pantai California yang memakan satu korban jiwa.