Pamer Kekuatan Lagi, China Kerahkan 2 Monster Bom Mahadahsyat

VIVA Militer: Pesawat pembom China, H-6G dan H-6J
Sumber :
  • Chinese Military Aviation

VIVA – Aksi unjuk kekuatan kembali dilakukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Lagi-lagi, armada militer China melakukan latihan tempur di Laut China Selatan yang dimulai Kamis 29 Juli 2020. Simulasi perang kembali digelar, dan kali ini China mengerahkan dua "monster" pembomnya.

Baru 1 Tahunan, Baterai Mobil Listrik Neta Ngedrop dan Cuma Bisa Tempuh 40 Km

Menurut laporan CGTN yang dikutip VIVA Militer, latihan tempur yang digelar kali ini dilakukan oleh Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF). Ini adalah latihan tempur kedua yang digelar setelah awal Juli 2020, yang dilaksanakan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN).

Latihan tempur yang digelar Angkatan Udara China disebut sebagai respons terhadap aksi serupa yang dilakukan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) pekan lalu.

Zhao Lusi Unggah Foto Perdana Pasca Heboh Isu Depresi Berat, Dapat Dukungan dari Penggemar

Meski demikian, seorang perwira tinggi Angkatan Udara China membantah jika latihan ini dibuat sebagai aksi balasan, terhadap sepak terjang Angkatan Laut Amerika.

VIVA Militer: Pesawat pembom H-6G Angkatan Udara China (PLAAF)

Zhao Lusi Ungkap Alami Depresi Setelah Jadi Korban Bully Agensi, Begini Kondisinya Sekarang

Dalam latihan kali ini, Angkatan Udara China mengerahkan dua pesawat pembom H-6, H-6G dan H-6J. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan China lewat juru bicaranya, Ren Guoqiang.

Pemerintah dan militer China berjalan sinergis untuk tidak mempedulikan perang urat syaraf yang diarahkan oleh Amerika Serikat (AS). Beberapa pekan lalu, Kementerian Luar Negeri Amerika menyebut bahwa China telah melakukan pelanggaran hukum internasional. 

Tuduhan semakin tebal setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, juga mengatakan China sengaja melakukan aksi ini untuk merealisasikan ambisi membangun "kerajaan maritim" di kawasan itu.

Tak tinggal diam, Kementerian Luar Negeri China membalas tuduhan dengan balik menyebut Amerika dengan sengaja menyebar berita bohong yang membuat stabilitas di Laut China Selatan terganggu.

VIVA Militer: Pesawat pembom H-gJ Angkatan Udara China (PLAAF)

Yang terbaru dalam berita VIVA Militer sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China kembali membalas tuduhan Amerika dengan sikap tegas. Dengan berani Kementerian Luar Negeri China membeberkan data korban warga sipil yang tewas sebagai akibat operasi Angkatan Bersenjata Amerika (US Armed Forces) di sejumlah negara Timur Tengah.

"Amerika Serikat telah menarik diri dari lebih dari 10 perjanjian dan organisasi internasional. Memang, mereka adalah orang nomor satu yang berhenti berusaha," ujar Wenbin dikutip VIVA Militer dari Syrian Observartory For Human Rights.

"Perang dan operasi militer yang diluncurkan mereka di negara-negara (Timur Tengah) Irak, Libya, dan Suriah, menyebabkan lebih dari 800.000 kematian dan menyebabkan puluhan juta orang terlantar," katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya