2 Markas Militer Amerika Hampir Hancur Lebur Dihantam Rudal Nabi 14

VIVA Militer: Rudal IRGC dilepaskan dalam Operasi Nabi 14.
Sumber :

VIVA – Militer Republik Iran telah menggelar latihan perang besar-besaran di sekitar Teluk Persia dan Selat Hormuz. Namun, dalam pelaksanaan latihan yang diberi sandi Operasi Payambar-e Azam 14 atau Operasi Nabi Hebat 14 banyak kejadian di luar dugaan.

Hizbullah Tembakkan 250 Roket ke Israel, Sejumlah Orang Luka-luka

Peristiwa yang paling disoroti dunia ialah, ketika rudal yang dilepaskan Pasukan Garda Revolusi Iran nyaris saja memnghancur leburkan markas militer Amerika Serikat.

Tak tanggung-tanggung ada dua pangkalan militer Amerika yang nyaris diseruduk rudal-rudal jarak jauh milik IRGC, yakni pangkalan militer di Al Dhafra, Uni Emirat Arab dan pangkalan militer AS di Al Udeid di Qatar.

Khalid Akui Dirinya Gay setelah Foto Pribadi Tersebar di Media Sosial

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Rabu 29 Juli 2020, tentara Amerika yang berada di kedua markas militer itu sempat ketakutan setengah mati ketika tiga rudal IRGC terdeteksi meleset ke arah mereka. Bahkan, di kedua pangkalan terpaksa diterapkan status siaga tertinggi.

Namun apa yang terjadi, ternyat ketiga rudal tak sampai menghantam pangkalan. Walau begitu ketiga rudal mendarat sangat dekat dengan pangkalan militer.

TNI AL Kerahkan 19.793 Pasukan dan Sejumlah Kapal Perang Andalan untuk Distribusikan Logistik Pilkada 2024

Peristiwa lainnya ialah, saat pasukan IRGC melepaskan rudal-rudal ke angkasa, secara bersamaan pesawat pembom Amerika sedang melakukan pengintaian terkait aktivitas latihan perang itu. Rudal melesat cukup dekat dari pesawat militer Amerika Serikat itu.

Perlu diketahui, dalam latihan perang itu IRGC mengerahkan kekuatan penuh. Hampir semua armada tempur dikerahkan mulai dari rudal-rudal jarak jauh, kapal serang hingga pasukan serang cepat.

Iran memang sengaja menggelar latihan perang sebagai upaya unjuk kekuatan untuk melawan provokasi dan propaganda Amerika terhadap negara itu.

Tensi di Iran kian memanas seiring dengan akan segera berakhirnya pemberlakuan embargo senjata. Sanksi yang diberlakukan kepada Iran sedianya akan berakhir pada Oktober 2020. Dan Amerika berupaya keras untuk memperpanjang atau memperbaharui masa berlakunya embargo melalui jalur diplomasi.

Tapi, upaya Amerika sejauh ini tampaknya akan berakhir dengan kegagalan. Sebab, Amerika kini tak memiliki hak atas pemberlakuan atau pembaharuan embargo. cenderung berpihak kepada Iran atas masalah embargo ini. Walau begitu Amerika sangat gencar menekan Iran melalui PBB agar keinginan mereka berjalan mulus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya