Markas Militer Amerika Pearl Harbor Lolos dari Bencana Alam Mengerikan

VIVA Militer: Penampakan mata Badai Douglas.
Sumber :

VIVA – 'Perhatian. Tidak ada kondisi berbahaya lagi Lanjutkan operasi normal' begitulah kalimat pengumuman tanda berakhirnya peringatan darurat yang disiarkan resmi oleh Operator Pangkalan Militer Amerika Pearl Harbor.

Menko Airlangga: Indonesia Siap Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari Amerika Serikat

Pengumuman ini disiarkan Joint Base Pearl Harbor-Informasi Hickam beberapa saat setelah bencana alam mengerikan baru saja melewati basis militer terbesar Amerika di Pulau Oahu, Hawaii seperti dikutip VIVA Militer, Selasa 28 Juli 2020.

Markas militer Amerika itu secara tak terduga lolos dari terjangan Badai Douglas. Padahal sebelumnya pengamat cuaca Amerika memprediksi badai perusak Kategori I yang memiliki kecepatan hingga di atas 50 knot atau 85 mph itu bakal menerjang bagia utara Pulau Oahu.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Badai Douglas pertama kali terpantau muncul oleh Pusat Badai pasifik dari National Weather Service. Badai terdeteksi muncul sejak Minggu malam waktu setempat sekira pukul 21:08 dengan mata badai berada sekitar 75 mil dari wilayah Honolulu menuju barat-barat laut dengan kecepatan awal 16 mph.

Informasi kemunculan badai itu sangat membuat militer Amerika ketakutan. Bahkan Angkatan Udara sampai-sampai menerbangkan Pesawat WC-130J ke pusat badai untuk mengumpulkan data.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Selama proses pengumpulan data itu, berbagai langkah antisipati dilakukan militer Amerika. Operasi darurat digelar. Kapal-kapal perang milik Angkatan Laut dievakuasi menjauhi pulau itu untuk menghindari terjangan badai. Angkatan Udara juga memindahkan pesawat-pesawat mereka ke Lapangan Terbang Hickam.

Yang tak kalah mencekam, militer langsung mengeluarkan peringatan darurat bagi seluruh penghuni markas militer akan bahaya terjangan badai.

'Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam saat ini berada di Tropical Cyclone Condition of Readiness (TCCOR) 1, menunjukkan bahwa angin yang merusak dan berkelanjutan 50 knot atau lebih besar dapat terjadi dalam 12 jam.

JBPHH terus mengoperasikan Pusat Operasi Daruratnya untuk memantau Badai DOUGLAS dan memastikan keselamatan dan keamanan personel pangkalan.

Prediksi lonjakan badai saat ini tidak diharapkan untuk menjamin keluarga akan dipesan untuk evakuasi pada saat ini. Namun, bagi keluarga-keluarga yang ingin tinggal di tempat penampungan selama badai, itu akan dibuka pada siang hari hari ini. Personil harus berada di penampungan sebelum jam 3 malam. Hunian ini memiliki kapasitas maksimal 156 orang dengan persyaratan COVID-19.

Semua personil sangat dianjurkan untuk berlindung di tempat di rumah jika memungkinkan. Personil harus tetap berada di dalam ruangan, di luar jalan, dan sangat berhati-hati selama jam-jam puncak badai.

Personel pangkalan harus waspada terhadap pohon-pohon tumbang atau puing-puing. Untuk melaporkan bahaya langsung ke properti, jalan atau utilita. Meskipun terlihat adanya badai, penduduk tetap harus tinggal di dalam. Hindari daerah banjir untuk kontaminasi air cokelat. Setelah badai, penduduk harus berhati-hati dari kontak dengan kontaminasi residu yang mungkin tetap di tanah selama beberapa waktu.'

Memang sangat wajar pangkalan militer Amerika itu sangat ketakutan akan kehadiran Badai Douglas. Sebab terjangan badai diyakini mampu memporakporandakan markas militer bersejarah itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya