Ancaman Perang Iran, Jenderal Perang Terganas Amerika Datangi Israel
- Military.com
VIVA – Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (Chief of Joint Staff United States Armed Forces), Jenderal Mark Alexander Milley, secara tak terduga terbang ke Israel di tengah ketegangan dengan Hizbullah Lebanon dan Iran. Milley membahas kemungkinan perang dengan Hizbullah yang didukung oleh Iran.
Menurut laporan The Times of Israel yang dikutip VIVA Militer, kunjungan Milley ke Israel, Jumat 24 Juli 2020, benar-benar tak terduga. Kedatangan Milley ke Negeri Zionis tak lepas dari menigkatnya ketegangan di perbatasan utara Israel dan kemungkinan konfrontasi militer dengan Hizbullah Lebanon yang didukung Garda Revolusi Iran (IRGC).
Selama kunjungan singkatnya, Milley bertemu langsung dengan Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, dan Panglima Tentara Pertahanan Israel (IDF), Letjen Aviv Kochavi,
Selain bertemu dengan Gantz dan Kochavi, Milley juga melakukan pertemuan terpisah dengan Direktur Badan Intelijen Israel (Mossad), Yossi Cohen, lewat konferensi video. Milley dan Cohen membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Iran, dan masalah keamanan regional lainnya.
"IDF dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat berbagi kepentingan bersama untuk mencegah Iran dan kuasanya yang membahayakan stabilitas kawasan. (IDF) sedang mempersiapkan berbagai skenario dan akan bertindak sejauh yang diperlukan, untuk menghilangkan ancaman yang membahayakan kedaulatan Israel dan warganya," ujar Kochavi dikutip VIVA Militer dari Radio Farda.
Ketegangan antara Iran dan Israel meninggi setelah ledakan fasilitas nuklir Natanz meledak sepekan lalu. Iran menuding bahwa ledakan itu didalangi oleh mata-mata Israel.
Dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari media Jerman, Frankfurter Allgemeine Zeitung (FAZ), ada dugaan bahwa agen Israel memang sudah merencanakan peledakan sejak 17 tahun. Kabarnya, rencana ini mulai disusun matang oleh Meir Dagan saat masih menjabat Direktur Mossad periode 2002 hingga 2011.
Tak cuma dengan Iran, Israel juga tengah menghadapi ancaman dari Hizbullah Lebanon. Kelompok milisi Hizbullah Lebanon kemungkinan besar akan melancarkan serangan ke pasukan Israel pasca kematian salah satu pejuang ternama, Ali Kamel Mohsen.
Mohsen tewas di Damaskus akibat serangan yang dilancarkan Israel, Senin 20 Juli 2020 malam waktu setempat. Oleh sebab itu, hingga saat ini Tentara Pertahanan Israel terus memobilisasi pasukannya ke perbatasan Lebanon, terutama di wilayah Dataran Tinggi Golan.
BACA: Bola Panas Rudal Pembunuh Siluman Rusia, Turki dan Amerika Bisa Perang
BACA: Tentara Israel Menggila, Belasan Pemuda Palestina Jadi Sasaran