Panser Rusia Hadang Konvoy Kendaraan Lapis Baja Amerika Lagi

VIVA Militer: Konvoy kendaraan militer Rusia di Suriah
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Insiden penghadangan konvoy kendaraan lapis baja militer Amerika Serikat (AS) terjadi lagi, dan kembali lakukan oleh pasukan militer Rusia. Peristiwa ini terjadi di jalan raya di wilayah timur laut Suriah.

Innalillahi, Jenderal Korps Militer Tertua TNI Meninggal Dunia di Yogyakarta

Pasukan militer Amerika yang datang ke Suriah dengan misi memerangi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kembali berselisih dengan pasukan militer Suriah. Untuk yang kesekian kalinya, aksi penghadangan konvoi kendaraan militer Amerika dilakukan oleh pasukan Rusia.

Juru bicara Koalisi Pasukan Amerika untuk Suriah, Kolonel Myles Caggins, membenarkan terjadinya insiden itu adalah kejadian serupa yang berulang selama berbulan-bulan

Risiko Gabung BRICS: RI Perlu Waspadai Respons Trump dan Potensi Perang Dagang

"Pertemuan itu terjadi beberapa kali setiap bulan. Dan sejauh ini, (ketegangan) telah diselesaikan tanpa eskalasi," kata Caggins dikutip VIVA Militer dari Business Insider.

Tiga hari lalu, tersebar sebuah video yang menunjukkan detik-detik penghadangan konvoi kendaraan militer Amerika oleh kendaraan militer Rusia.

Pastikan Program Prabowo Berjalan Lancar, Menkopolkam Tinjau Langsung Makan Bergizi Gratis

Dalam peristiwa yang terjadi di Al-Hasakah, awalnya kendaraan militer Amerika membuntuti mobil Polisi Militer berbendera Rusia.

Akan tetapi, mobil tersebut tiba-tiba melaju kencang bersama sebuah panser yang diketahui berjenis Tiger ke arah konvoi kendaraan militer Amerika. Dengan cepat panser militer Rusia datang dari belakang konvoi, sementara mobil RFTopan Polisi Militer Rusia datang menantang arah dari depan.

BACA: Jet Tempur Israel Hancur Ditembak Rudal Suriah

BACA: BACA: Kisah 4 Jenderal TNI Papua, Ksatria dari Ujung Timur NKRI

Pidato Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS

Usulan Aneh Donald Trump, Minta Kanada Jadi Bagian dari Negara AS

Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan agar Kanada, negara berpenduduk sekitar 41 juta orang, menjadi bagian dari AS

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025