Amerika Kirim 2 Pesawat Pembom, China Uji Coba Rudal Helikopter

VIVA Militer: Uji coba rudal helikopter tempur militer China
Sumber :
  • Xinhua

VIVA – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China dipastikan akan semakin meruncing. Akhir pekan ini, Amerika dan China sama-sama melakukan aktivitas militer, untuk memperkuat pertahanannya masing-masing. 

Trump Tarik Pasukan Amerika dari Suriah, Israel Jiper

Dalam berita sebelumnya, VIVA Militer menginformasikan bahwa Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces) mengirim dua pesawat pembom, Rockwell B-1 Lancer, ke Pangkalan Militer Andersen, Guam. Pengerahan dua pesawat pembom B-1 Lancer adalah untuk mendukung latihan tempur armada militer Amerika di Laut China Selatan.

Sebelum dua pesawat pembom itu datang, armada tempur Amerika sudah menggelar latihan di kawasan itu. Dua kapal penjelajah, dua kapal perusak, dan yang utama adalah dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan, sudah beraksi lebih dulu.

342 Kontingen Patriot TNI yang Berhasil Harumkan Nama Indonesia di India Tiba di Jakarta

Di sisi lain, ternyata China juga tak mau kalah. Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Bulgarian Military, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dikabarkan telah berhasil melakukan uji coba rudal baru.

Sementara itu, menurut laporan lainnya yang dikutip VIVA Militer dari South China Morning Post (SCMP), rudal udara-ke-permukaan (Air-to-surface missile) terbaru China masih belum diketahui nama dan spesifikasinya. Uji coba rudal baru dilakukan China di sebuah gurun di Daerah Otonomi Mongolia, Sabtu 18 Juli 2020.

Wadan Pasmar 1 Lepas Keberangkatan Ratusan Prajurit Satgas Marinir Penjaga Laut Natuna Utara

Akan tetapi, pihak militer China membuat rudal baru ini untuk menghalau sistem pertahanan udara. Rencananya, rudal baru ini akan dipasang di helikopter-helikopter tempur China.

Rudal anti-sistem pertahanan udara itu dibuat oleh Institut Teknik Helikopter China, anah perusahaan dari Perusahaan Industri Penerbangan China. Dalam data dari perusahaan itu, rudal jenis ini disebut adalah yang pertama dibuat dalam sejarah militer China.

Pembuatan rudal anti-sistem pertahanan udara China ini kabarnya sempat ditunda, sebagai akibat dari pandemi Virus Corona (COVID-19). Akan tetapi, saat ini produksi sejumlah unit rudal sudah rampung dan siap dites.

Setelah lolos uji coba, rudal ini direncanakan bakal menggantikan peran rudal anti-tanl AKD-9 dan AKD-10. Selain itu, rudal ini juga bisa menggantikan peran rudal anti-kapal YJ-9. Sejumlah ahli juga mengatakan bahwa rudal baru China ini punya kekuatan yang sama dengan Air-Ground-Missile (AGM) milik Amerika.

Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng.

Liang Wenfeng, Pendiri AI DeepSeek dari China yang bikin AS Cemas

Profil Liang Wenfeng, pendiri AI DeepSeek asal China, yang inovasinya membuat Amerika Serikat cemas terhadap perkembangan kecerdasan buatan di negaranya.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2025