Makin Ngeri, 2 Pesawat Pembom Amerika Datangi Laut China Selatan

VIVA Militer: Pesawat pembom Angkatan Udara Amerika Serikat, B-1 Lancer
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Dua pesawat pembom B-1B Lancer melengkapi armada tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (US Armed Forces). Sepasang pesawat pembom dikirim ke Pangkalan Militer Andersen di Guam, untuk menjalani latihan tempur di Laut China Selatan. 

China: Veto AS atas Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gaza Tunjukkan Standar Ganda

Dalam berita sebelumnya, VIVA Militer menginformasikan bahwa armada tempur Angkatan Bersenjata Amerika Serikat masih menggelar latihan tempur di Laut China Selatan. Dalam latihan itu, ada dua kapal penjelajah, dua kapal perusak, dan yang utama adalah dua kapal induk, USS Nimitz dan USS Ronald Reagan.

Yang terbaru, Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) mengirim dua unit pesawat pembom Rockwell B-1 Lancer ke Pangkalan Militer Andersen di Guam. Kedua pesawat pembom ini akan melengkapi armada tempur Amerika dalam latihan tempur di Laut China Selatan.

Antisipasi Bencana Nasional, Pangkogabwilhan II Cek Kesiapan Pasukan PRCPB Yonzipur 10 Kostrad

Dalam situs resminya, Angkatan Udara Amerika mengonfirmasi pengerahan dua pesawat pembom B-1 Lancer. Selain untuk mengikuti latihan tempur, Angkatan Udara Amerika menyebut pengiriman dua pesawat pembom itu adalah sebagai dukungan untuk pengamanan wilayah Laut China Selatan.

"(Pengerahan dua pesawat pembom B-1 Lancer) untuk mendukung misi pencegahan strategis, dan memperkuat tatanan internasional berbasis peraturan di kawasan itu," bunyi pernyataan Angkatan Udara Amerika.

4 Kapal Perang Terlibat Dalam Latma Helang Laut Antara TNI AL dan Royal Brunei Navy di Laut Jawa

Sebelum tiba di Pangkalan Militer Andersen, dua unit pesawat pembom B-1 Lancer ini lebih dulu melakukan latihan tempur di Laut Jepang. Pesawat pembom itu melakukan latihan pencegatan bersama dengan jet tempur Angkatan Udara Tentara Bela Diri Jepang, F-15J.

Pesawat pembom B-1 Lancer terakhir kali dikirim ke Guam adalah pada Mei 2020, dari Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) tengah pekan lalu memastikan bakal mengubah strategi pengerahan pesawat pembom, dalam pengamanan wilayah Laut China Selatan. Dalam pernyataannya, Departemen Pertahanan AS menyebut bahwa pesawat-pesawat pembom akan tetap beroperasi di Indo-Pasifik, hanya saja waktunya akan diacak.

"Amerika Serikat telah beralih ke pendekatan yang memungkinkan pembom strategis beroperasi maju di kawasn Indo-Pasifik," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika.

"Untuk sementara, pesawat pembom secara permanen berbasis di Amerika Serikat, dan akan terus beroperasi di Indo-Pasifik. Untuk masuk ke Guam, kami akan memilih waktu dan temponya," lanjut bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Amerika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya