Perkuat Klaim Dengan China, Menteri Pertahanan India Kunjungi Ladakh
- twitter.com
VIVA – Menteri Pertahanan India Rajnath Singh pagi tadi berkunjung ke perbatasan Ladakh untuk bertemu dengan para pasukan militer Angkatan Bersenjata India (BSS) yang saat ini masih siaga penuh di sepanjang perbatasan Line of Actual Control (LAC) yang telah disengketakan oleh China.
"Meninggalkan Leh untuk kunjungan dua hari ke Ladakh dan Jammu-Kashmir. Saya akan mengunjungi daerah-daerah maju untuk meninjau situasi di perbatasan dan juga berinteraksi dengan Angkatan Bersenjata yang ditugaskan di wilayah tersebut," kata Rajnath Singh dikutip VIVA Militer dari akun twitter resminya, Jum'at, 17 Juli 2020.
Rajnath Singh rencananya akan mengunjungi perbatasan selama dua hari kedepan. Kunjungan Singh hari ini merupakan kunjungan pertamanya pasca mentoknya pertemuan diplomasi oleh para komandan militer India dan komandan militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada hari Selasa, 14 Juli lalu di perbatasan Ladakh.
Untuk diketahui, pertemuan diplomasi dua negara yang bersengketa pada hari selasa kemarin berlangsung cukup alot. Pertemuan yang dilakukan oleh Komandan Korps Angkatan Bersenjata India (BSS) Letnan Jenderal Harider Singh dan Kepala Distrik Militer PLA Xinjiang Selatan, Mayor Jenderal Liu Lin berlangsung sampai 14 jam. Tapi sayangnya, pertemuan tersebut belum membuahkan hasil yang dapat menurunkan eskalasi di sepanjang perbatasan Ladakh.
Pertemuan yang dilakukan Komandan pasukan militer China dan India kemarin merupakan pertemuan diplomasi keempat yang belum mencapai kesepakatan. Kedua negara masih tetap ngotot bahwa sepanjang perbatasan Ladakh merupakan garis batas yang sah menurut negara mereka masing-masing.
Sebelumnya, perwakilan kedua negara itu juga melakukan pertemuan pada tanggal 6 Juni 2020 untuk membahas sengketa perbatasan. Tapi sayangnya, pada tanggal 15 Juni atau beberapa hari setelah pertemuan diplomasi pertama perang antara militer China dan Angkatan Bersenjata India pecah di titik poin 14 Ladakh yang telah berdampak pada kerugian besar pada dua negara bertikai.
Setelah bentrokan berdarah di Ladakh, perwakilan dua negara itu juga telah melakukan pertemuan pada tanggal 22 Juni dan 30 Juni lalu di sekitar perbatasan Ladakh. Sampai terakhir pertemuan pada tanggal 14 Juli lalu kedua negara masih terus bersitegang.
Dari empat kali pertemuan tersebut keduanya hanya menyepakati untuk memundurkan pasukan sementara dari titik poin 14 atau lokasi bentrokan fisik di Ladakh. Hal itu dilakukan untuk mengurangi ketegangan selama pertemuan berlangsung.
Tapi jangan salah, hingga saat ini kedua negara masih terus mengkonsolidasikan kekuatan militernya untuk perang di sepanjang perbatasan. Karena pemerintah China dan pemerintah India telah mengerahkan ribuan tentara dan sejumlah armada tempurnya di titik-titik lokasi yang tak jauh dari perbatasan Ladakh. Dengan demikian, perang besar antara China dan India sangat mungkin kembali terjadi lagi dalam waktu dekat ini.
Baca : Diplomasi China dan India Kembali Deadlock, Perang akan Kembali Pecah