2 Rudal Nuklir Korut dan China yang Bisa Bikin Amerika Kiamat
- Business Insider
VIVA – Perseteruan antara Amerika Serikat (AS) dan China kian hari kian meruncing. Amerika yang tak senang dengan peningkatan pesat armada militer Negeri Tirai Bambu, terus memberikan respons terhadap kampanye Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Amerika terus mempermasalahkan kampanye militer Tentara Pembebasan Rakyat China di kawasan Laut China Selatan. Kementerian Pertahanan Amerika (US Departement of Defense) menyebut aksi pamer kekuatan militer China di Laut China Selatan awal bulan ini, sebagai sebuah pelanggaran hukum internasional dan tak memenuhi komitmen.
Menurut laporan yang dikutip VIVA Militer dari South China Morning Post (SCMP), tudingan Amerika ini adalah jawaban atas latihan Tentara Pembebasan Rakyat China pada awal bulan ini.
Di sisi lain, China tak terima dengan tuduhan ini. Kemenenterian Pertahanan China menegaskan, latihan militer yang dimulai dari 1-5 Juli 2020 adalah upaya untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan. Selain itu, latihan militer juga berfungsi untuk menjaga perdamaian dan kedaulatan negara.
Tuduhan Kementerian Pertahanan Amerika ternyata tak hanya membuat China saja yang panas. Sekutu China, Korea Utara (Korut), juga ikut memberikan respons keras terhadap sikap Amerika.
Ketegangan antara Amerika dan China yang didukung Korut, bukan tak mungkin bakal berakhir dengan perang. Seperti yang diketahui, China dan Korut selalu jadi sasaran tembak Amerika lantaran tak pernah mau ikut perjanjian senjata nuklir.
Perlu diketahui, China dan Korut memiliki sejumlah senjata nuklir yang sangat mematikan dan membahayakan Amerika. Dirangkum dari berbagai sumber, VIVA Militer mendapatkan data dua senjata nuklir Korut dan China bisa menghancurkan Amerika hanya dalam sekejap mata.
Di sisi Korut, Tentara Rakyat Korea Utara (KPA) punya Rudal Balistik Antarbenua (ICBM) mahadahsyat, Hwasong-15. Amerika wajib waspada dengan senjata nuklir Korut yang satu ini.
Sebab menurut data yang dikutip VIVA Militer dari BBC, rudal balistik Hwasong-15 memiliki jangkauan sejauh 13.000 kilometer dan bisa membawa banyak hulu ledak nuklir. Korut sengaja mendesain rudal balistik antarbenua Hwasong-15 untuk melakukan serangan ke seluruh daratan Amerika.
Kemudian di kubu China, Angkatan Roket Tentara Pembebasan China saat ini memiliki rudal balistik antarbenua Dongfeng DF-41. Dalam data yang dikutip VIVA Militer dari Center for Strategic and International Studies Missile Defense Project, rudal balistik DF-41 memiliki jarak jangkauan 14.000-15.000 kilometer.
Seperti halnya Hwasong-15 milik Korut, DF-41 juga mampu membawa 12 hulu ledak nuklir. Masing-masing hulu ledak nuklir yang bisa dibawa DF-41 maksimal memiliki kekuatan 150 kiloton, atau secara keseluruhan mencapai 1.800 kiloton.Rudal balistik DF-41 juga bisa membawa satu hulu ledak nuklir dengan kekuatan mencapai 1 megaton.