Gila, Ratusan Tank Canggih Perkuat Armada Tempur Tentara China
- Hindustan Times
VIVA – China semakin menunjukkan keseriusan dalam peningkatan kekuatan militernya. Yang terbaru, ratusan tank terbaru diterima oleh pasukan Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).
Kabar ini datang dari seorang jurnalis dan juga pengamat miilter asal Inggris, Samuel Cranny-Evans, mengunggah sebuah video dalam akun Twitter pribadinya. Video tersebut menunjukkan momen serah terima dari komandan pasukan grup ke-81 Tentara Pembebasan Rakyat China.
"Grup tentara ke-81 PLA baru-baru ini menerima pengiriman satu batalion tank tipe 99A2 MBT, dalam rekaman dari CCTV-7," tulis pernyataan Cranny-Evans.
"Pengiriman itu adalah bagian dari Komando Teater Pusat dengan tanggung jawab untuk melindungi Beijing, dan bertindak sebagai cadangan bagi seluruh China," lanjut pernyataan Cranny-Evans.
Sementara itu, dalam laporan lain yang dikutip VIVA Militer dari Army-technology.com, tank tipe 99A2 adalah yang terbaru dimiliki oleh Tentara Pembebasan Rakyat China. Tank 99A2 adalah generasi ketiga dan yang paling modern sepanjang sejarah militer China.
Kemudian dari data yang didapat VIVA Militer dari Army Recognition, tank tipe 99A2 memiliki jarak operasional sejauh 600 kilometer, dengan kecepatan maksimal mencapai 80 kilometer per jam.
Tank tipe 99A2 sudah dilengkapi dengan sistem digital dan komputerisasi. Soal senjata utama, tank tipe 99A2 dilengkapi dengan senapan laras 125mm, yang mampu ditembakan di bawah kendali komputer atau secara manual.
Moncong senjata dengan laras 125mm tank tipe 99A2 juga mampu menembakkan rudal anti-tank (ATGM). Sistem pengisian peluru juga bisa dilakukan dengan sistem komputerisasi dan manual.
Jika pengisian dengan sistem autoloader, maka akan ada kecepatan 8 putaran per menit dengan autoloader, dan 2 putaran per menit dengan pemuatan manual. Tak main-main, jarak tembakan senjata tank tipe 99A2 mencapai 5 kilometer.
BACA: Kisah Letjen Kentot, Perwira TNI Ajudan Setia Jenderal Soeharto
BACA: Amerika Gunakan New Normal Buat Perangi China dan Rusia